Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Mevans Uji Kawasaki KX250F Sekaligus Tes Pra Musim

Mevans Uji Kawasaki KX250F

Otoplasa.co – Strategi dan target setiap Team MX akhir-akhir ini terus dipacu di berbagai daerah. Semuanya berharap di tengah musim kompetisi motocross nasional 2021, masih tersisa jadwal yang akan digelar.

Mevans Uji Kawasaki KX250F Asumsi dan komitmen demikian memang pantas bagi Mega Team Onesixeight Motocross Team yang terus mengadopsi berbagai strategi. Berupaya memposisikan sebagai The Real Man, pribadi yang bertanggung jawab, komitmen, konsisten dan menjadi panutan keluarga serta orang di sekelilingnya.

Seperti gelaran Onesixeight Simulasi Latih Tanding Pemalang 2021, pekan silam, yang diikuti crosser yang terklasifikasi dalam Komunitas Motocross Indonesia. Tak ada yang menduga, kalau aktifitas itu dimanfaatkan Pangeran Nurhikmah Putra Jaya, sebagai sesi Test Pra Musim.

Berbagai test case yang dinilai mutlak, diadopsi saat itu. Suspensi depan belakang yang mengadopsi KYB versi factory, masih berlangsung reseting. Hingga kurva mekanis suspensi depan belakang sudah optimal, untuk melayani handicap Onesixeight Motocross Circuit.

Tapi ada speling mekanis suspensi yang kurang pas bagi Mevans, saat menusuk handicap corner di sisi dalam. Jadi, tak lagi bergantung pada berm. Dipengaruhi soal adaptasi, faktor geometri dan struktur chasis perimeter, pacuan baru Mevans Kawasaki KX 250F. Sebab tipe Kawasaki KX 250F terbaru ini, lengan ayun sudah berbasis Kawasaki KX 450F dengan dimensi berbeda.

Mevans Uji Kawasaki KX250F “Bisa juga dipicu semburan power gasingan bawah tengah terlalu brutal,” ulas Mevans.

Hingga perangkat kopling hidrolis mengalami re-seting, agar performanya tak terlalu direct, guna mempermudah gantung RPM. Hasil evaluasi tim harus dipilah dan direvisi, suspensi atau performa mesin. “Tapi sejauh ini saya suka dengan tipikal HP dan torsi, hasil racikan Wahyu “Yuyuk” Setiaji,” lugas Mevans.

Mevans akrab menyapanya Dokter Yuyuk. Tahu persis karakter gaya bawaan saya, bahkan sejak naik Husqvarna dan KTM. Berdasar hal itu, ECU dikanibal dari GET RX-1 Pro hasil rekomendasi Dokter Yuyuk dari brand GET. Fiturnya komplit, tersedia 10 level kontrol traksi dan dilengkapi dua maping, Race dan Race plus kontrol traksi.

“Dan saat ini, saya harus bisa “akur” dengan konversi setingan special engine Europe, saat diadopsi di kuda besi Jepang. Maka, saya putuskan untuk detail up grade dan setingan performa mesin sudah tepat. Optimis yang lain pasti lewat!”

Mevans Uji Kawasaki KX250F “Apalagi dari sisi endurance, limit RPM dan speed, telah menunjukan grafik yang ideal untuk menghadapi kejuaraan nasional, “terang Mevans.

“Akan tetapi, saya lagi-lagi harus mengalah bukan untuk kalah. Berusaha kembali beradaptasi, dari titik produktif, mencari best performa secara menyeluruh Kawasaki KX 250F,” semangat Mevans.

Sebab, telah menjadi keputusan final sang Pangeran, untuk memacu Kawasaki KX 250F, untuk menghadapi kejurnas motocross atau jenis even nasional motocross apapun, misal jadi digelar di 2021. Itu artinya, untuk up grade dan setingan mesin, telah dikunci rapat yang dianggap sudah tepat oleh Mevans.

Sampai pemakaian jenis bahan bakar dan oli mesin, belum bisa untuk dipublish. “Sebagian telah menjadi alternatif serum mendongkrak performa mesin, yang masih disahkan regulasi,” senyum Mevans.

Mevans Uji Kawasaki KX250F Kondisi performa mesin demikian memang tepat buat tipikal sirkuit teknikal Onesixeight Motocross Circuit dan high speed yang mengalir, seperti sirkuit Kelud, Kediri. Kalau dipadukan hasil re-seting suspensi depan belakang, yang aktualnya telah diuji coba hingga 5 mode setingan oleh Widya “Dede” Purnama dari ADD Suspension.

Saat menghadapi sirkuit teknikal, dengan corner tajam, pengaruh power ke sentrifugalnya terlalu besar. Sehingga kurang sat set, kata milenial jaman now. Hasil akhir di Moto-2 Onesixeight Simulasi Latih Tanding di hari Minggu, Mevans diputuskan untuk merubah racing line, dari hasil monitor dan input crew Onesixeight Motocross Team.

Hngga fitting ulang riding style, yang bergulir pada penggantian kontur setang kemudi lebih rendah. Bukan dari teori out-in atau in-out, motocross lebih atraktif, tak seperti road race. Prinsipnya teknik lebih awal masuk ke sisi dalam. Konsekuensinya, intensitas permainan pindah gigi di perbandingan ringan menjadi meningkat. Problem baru kembali muncul, plat kopling sering muncul warna coklat, bekas sisa terbakar. Pengaruh dominan engine brake!

Mevans“Hasil akhir evaluasi, di simulasi latih tanding mendatang, rencananya berganti perangkat clutch assy produk Hinson Clutch,” urai Ferry “Copet” Irawan instruktur Onesixeight Motocross Team.

Di sisi lain, semangat all out Mevans, juga ditunjukan dengan perubahan corak jersey set motocross. Mengadopsi kombinasi corak batik Parang Gurdho dan Parang Barong. Sebuah motif batik, yang namanya berasal dari kata Garuda, yaitu nama sejenis burung besar, menurut pandangan hidup orang Jawa khususnya Yogyakarta, mempunyai kedudukan sangat penting.

Dalam cerita kenaikan batara Wisnu ke Nirwana dengan mengendarai burung Garuda. Burung ini dianggap sebagai burung yang muncul tanpa maguru, yang artinya sakti tanpa berguru kepada siapapun. Sedang batik Parang Barong, diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Motif ini memiliki makna pengendalian diri dalam dinamika usaha yang terus-menerus, kebijaksanaan dalam gerak dan kehati-hatian dalam bertindak. Batik Parang Barong mempunyai makna bahwa Raja sebagai pemimpin harus selalu hati-hati, dapat mengendalikan diri (lahir dan batin) sehingga menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, berwatak dan berperilaku luhur.

Untuk melengkapi pesan yang disampaikan, sang Pangeran menambahkan sosok Pewayangan Kresna. Sebagai pribadi berkarakter pengayom, memiliki sifat benar, utama dan adil. Berikut nomer start keramat #168. Misteri corak jersey set ini juga tak main-main, hasil petunjuk usai jumeneng di salah satu pesisir wilayah Jawa Tengah. “Semoga berkah, malati dan membawa keberuntungan pastinya,” wejang Mevans.
Amin. (*/boi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *