Otoplasa.com – Trend mobil listrik yang makin santer terdengar, bakal lebih hingar bingar pada 28 Agustus hingga 3 September 2019 nanti. Pasalnya pada momen istimewa tersebut akan berlangsung ‘Jambore Kendaraan Listrik Nasional’. Inilah kegiatan reli melewati Jalur Selatan sejauh 800 km dari Surabaya menuju Jakarta.
Bagi sang juara akan mendapatkan Piala Menristek DIKTI. Nah sejauh ini Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui Pusat Unggulan IPTEK, Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI – SKO) telah mempersiapkan diri dan berhasil melakukan inovasi di bidang teknologi kendaraan listrik. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya kendaraan listrik yang telah dibuat dan diuji coba ke seluruh pelosok Indonesia.
Sebagai catatan, pada April 2014 lalu TIM PUI SKO ITS yang saat itu bernama MOLINA membuat suatu gebrakan pengujian dari Jakarta menuju Surabaya melalui Jalur Selatan yang saat itu medannya tidaklah mudah. Berawal dari pengujian tersebut PUI SKO ITS tidak berhenti dalam berinovasi dan berkarya di bidang kendaraan listrik.
Dua tahun setelahnya PUI SKO kembali mengadakan pengujian untuk sepeda motor listrik yang saat ini akan sukses diindustrialisasi oleh pihak industri. Dan tidak pula berhenti pada tahun itu, inovasi terhadap kendaraan listrik terus berkembang dan semakin menjadi lebih baik di setiap langkahnya.
Saat jambore nanti tidak hanya diikuti oleh TIM dari PUI SKO ITS namun juga mengundang seluruh lapisan masyarakat, universitas dan Industri yang memiliki kendaraan listrik untuk turut bergabung memeriahkan reli. Untuk mengikuti perjalanan reli, setiap kendaraan wajib mematuhi regulasi yang telah ditentukan oleh panitia dan telah memiliki surat ijin jalan dari kepolisian.
Acara ini juga mendapatkan support dari PLN pusat untuk proses charging di unit wilayah yang dilalui para peserta rally nantinya. Selain itu juga ada wawasan lebih terhadap masyarakat bahwa kendaraan listrik dalam penggunaannya sangat efisien dan ramah lingkungan serta merupakan sarana transportasi yang sustainable. Program inovasi yang berkelanjutan ini sebisa mungkin akan dapat dinikmati oleh masyarakat dan dapat memicu pada industri dalam memasarkannya. (anto/19-07-2019)
