Otoplasa.co – Saat ini pasar otomotif nasional sedang ber-euforia dengan kehadiran Low MPV Hyundai Stargazer. Bersaing di segmen yang sangat panas, Stargazer berupaya menarik perhatian konsumen di Tanah Air dengan mengusung beragam teknologi dan fitur terkini. Salah satu yang menjadi andalannya adalah wajah depannya mengusung raut serupa dengan kakaknya, Hyundai Staria.
Sama-sama bermain di segmen MPV hanya kelasnya berbeda. Staria membidik pasar premium, sementara Stargazer kelas menengah yang sangat populer di keluarga Indonesia.
Sebelum melangkah lebih dalam ke Stargazer, kita kupas dulu perjalanan Staria. Saat kedatangannya pertama kali ke Indonesia, harus diakui MPV Negeri Gingseng ini mendapat sambutan bagaikan bintang masa depan. Dia sukses menarik perhatian banyak orang dan berpeluang menjadi alternatif utama di segmen MPV Premium, dimana selama ini didominasi Toyota Alphard.
Baca juga: Hyundai Staria Load Cocok Untuk Ekspedisi
Seiring waktu berjalan, seperti apa respon konsumen dan hasil penjualannya?
Menurut data GAIKINDO menyebutkan bahwa selama Januari – Juni 2022, Hyundai Staria mengoleksi penjualan untuk tipe Signature 7 sebanyak 68 unit, dan Signature 9 laku 85 unit. Total mobil ini terjual 153 unit.
Bagaimana dengan Toyota Alphard?
Untuk MPV premium kereta kencana ini, GAIKINDO menyebutkan di periode yang sama penjualannya mencapai 1.617 unit. Dengan perincian tipe Alphard 2.5G dan 2.5X masing-masing sebanyak 1.612 dan 5 unit. Itu pun juga belum termasuk Vellfire 2.5 yang terjual 115 unit. Jadi total penjualan di keluarga MPM Premium Toyota Alphard laku hingga 1.732 unit.
Dari uraian di atas terungkap bahwa di periode yang sama selama Januari – Juni 2022, penjualan Staria jika dibandingkan dengan Alphard tak ada 10%. Imej Alphard benar-benar melekat kuat di kalangan segmen premium sebagai MPV pilihan utama.
Baca juga: Adu SPK IIMS Surabaya 2022 Grand City & Pameran Hyundai TP3, Sakti Mana?
Apakah ini karena mesin diesel Hyundai Staria sehingga membikin konsumen di segmen ini kurang meliriknya?
Bisa jadi demikian. Padahal tenaga dan torsi mesin diesel 2.200 cc CRDi-nya berdaya 175 hp di 3.800 rpm dan torsi maksimum 430 Nm pada 1.500-2.500 rpm. Menunjukkan bahwa performanya di atas rata-rata mesin diesel yang kapasitas di atasnya, khususnya yang 2.400 cc ala Innova, yang berdaya 149 hp di 3.400 rpm dan torsi 359 Nm pada 2.800 rpm.
Bila konsumen MPV kelas atas lebih memilih mesin bensin daripada diesel, untunglah Hyundai mengubah siasat di segmen menengah dan mengikuti kemauan pasar. Stargazer hadir dengan mesin bensin yang juga sama dengan Hyundai Creta. Artinya siap bersaing dengan Low MPV kompetitor lainnya yang memang hampir seluruhnya bermesin bensin.
Sekarang kita berasumsi di segmen kelas atas bagaimana bilamana larisnya Alphard yang mengalahkan Staria bukan karena faktor mesin, melainkan karena desain mobil masing-masing?
Bila ini yang terjadi, maka sungguh gawat bagi Stargazer yang wajahnya selaras pandang dengan Staria. Walaupun bagian samping dan belakang berbeda antara Stargazer-Staria, tetap saja konsumen Tanah Air beranggapan wajah mobil itu harus tampak dari depan.
Baca juga: Sultan Ikatan Cinta Beli Alphard, Nih Kata Toyota
Dan menunggu hasil penjualan Stargazer dalam beberapa bulan ke depan adalah jawabannya. Apakah desainnya yang futuristik atau penampilan wajahnya yang terlalu jauh melompat ke depan bakal sukses di mata konsumen Low MPV Indonesia?
Kita tunggu saja.
Oh ya Otoplasa ada data lagi dari GAIKINDO yang menyebutkan penjualan 3 mobil andalan Hyundai (Palisade, Santa Fe dan Staria) semester I 2022. Terungkap mobil Hyundai SUV lebih laris manis dibandingkan MPV-nya. Berikut datanya:
1. Palisade mencatatkan penjualan 1.035 unit.
2. Santa Fe (diesel) total 186 unit dan
3. Staria 153 unit.
Tampak sekali Staria kalah telak dengan saudaranya. Konsumen Hyundai ternyata lebih memilih model SUV. Dari kenyataan ini bisa menjadi test case lagi bagi Stargazer berwajah Staria. Apa mampu menyodok di tengah persaingan dengan Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, Toyota Avanza hingga Mitsubishi Xpander maupun Wuling Confero.
Sungguh sangat layak dinanti! (boi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
