Vietnam – Sesuaikan selera sesuai negaranya, maka kesuksesan siap diraih. Demikian kira-kira gambaran rencana Honda yang siap memproduksi dan memasarkan motor listrik (motrik).
Bila selama ini teknologi listrik terutama hybrid lebih didominasi mobil, sesungguhnya pabrikan roda dua dan empat seperti Honda telah memilikinya. Bahkan yang versi mobil telah ada di pasaran sejak lama. Jadi bukan hal yang aneh bila teknologi itu diaplikasikan ke motor.
Hanya saja urusan desain dan model, Honda tampak sangat hati-hati. Maklum selera masyarakat tiap negara, terutama kawasan Asia sangat berbeda. Oleh karena itu Honda perlu ekstra perhatian saat akan memasarkan motrik.
Seperti penuturan General Manager Customer Service Division Asian Honda Motor Co. Ltd, Nobuo Kannonji, di Hanoi, Vietnam. Menurutnya China dan Taiwan telah terjangkit motrik, sehingga tinggal menunggu waktu untuk menular ke negara sekitarnya.
“Kami harus memperhatikan aftersales serta model mana yang cocok untuk konsumen. Motor listrik sangat mahal namun memiliki keuntungan yang besar. Banyak yang harus kami pikirkan,” tutur Nobuo.
Sejauh ini motrik milik Honda, yakni EV Neo telah diuji di Indonesia bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Memiliki daya jelajah 34 km, mengandalkan motor listrik dan baterei lithium-ion turunan dari teknologi Honda Insight. Masa pengisian baterai hanya membutuhkan waktu 30 menit, dengan syarat suhu lingkungan di kisaran 25 derajat Celcius. (anto)
