Otoplasa.com – Harapan General Motors (GM) mendapat respon positif dengan menggelar diskon harga 50% untuk Chevrolet Captiva di Thailand, rupanya tak sesuai kenyataan. Alih-alih mendapatkan sanjungan, justru blunder yang terjadi. GM harus menerima protes dari ratusan konsumennya yang telah membeli Captiva jauh-jauh hari.
Mereka tak menerima kebijakan GM yang memberikan diskon 50% untuk pembelian unit terbaru Chevrolet Captiva. Bayangkan dari harga awal 999.000 Baht (Rp 439 jutaan) terjun bebas menjadi 499.000 Baht (Rp 219 jutaan). Ada sekitar ratusan pemilik Captiva mendatangi kantor GM di Thailand.
Tuntutannya meminta GM memberlakukan harga yang sama atau ada pengembalian 500.000 Baht. Bila ditolak, mereka akan memutus perjanjian dengan perusahaan leasing.
Bangkok Post melaporkan Natthapon Khankaew, perwakilan pengunjuk rasa sangat menyayangkan keputusan GM yang hengkang dari Thailand dengan menggelar diskon besar-besaran. Hal ini sangat merugikan bagi konsumen setianya yang telah memiliki Captiva dengan harga normal. “Chevrolet tidak adil dengan menurunkan harga mobil sebesar 500.000 Baht,” sesalnya.
Baginya keputusan GM hengkang tidak diambil dalam waktu 1 – 2 hari. Tentu ada persiapan matang yang tidak disampaikan kepada konsumen. “Kami ingin tahu apa yang GM tutupi dan mengapa tidak mempertimbangkan konsumennya yang telah membeli produknya. Kami Sekarang tidak mempercayai layanan purnajual begitu perusahaan pergi dari negara ini,” ungkap Natthapon.
Kekecewaan para pemilik Chevrolet Captiva memang bisa dimaklumi. Andai mobilnya dijual, harga bekasnya justru lebih mahal bila dibandingkan dengan harga baru yang telah didiskon. Di Indonesia sendiri, Captiva yang juga nama lain dari Wuling Almaz, bila ditelusuri di situs jual beli mobil bekas, bisa diperoleh dengan harga Rp 280 jutaan. Harga bekas ini pun masih jauh mahal dari harga baru yang ditawarkan di Thailand. (isf/27-02-2020)
