Otoplasa.co – Memiliki tinggi badan 158 cm dengan bobot tubuh hanya 51 kg, mantan pembalap MotoGP Dani Pedrosa mengakui fisiknya tak ideal berlaga di MotoGP. Dia kesulitan saat kali pertama beradaptasi terutama saat naik kelas dari 250 cc ke kelas para raja.
“Saat beralih ke MotoGP, saya ragu apakah bisa menguasai motor. Ingat bukan untuk sekedar melaju kencang, melainkan untuk mengontrol motor. Saya berusaha menjaga motor tetap dalam kendali. Dan inilah kekurangan saya bahwa saya tidak selalu memiliki kendali terhadap motor,” terang mantan pembalap Honda ini.
Akibat kekurangan fisiknya, Dani memaparkan tak jarang dia merasa kurang percaya diri. Namun dia menegaskan rasa kurang percaya diri itu bukan terhadap sesama pembalap atau orang lain, namun ketika dia berada di balik setang. Terlebih banyak orang di sekitarnya juga sempat meragukan kemampuannya akan bertahan atau tidak terhadap kekurangan tinggi dan berat badannya di kelas MotoGP.
Baca juga: Wouw Matematika Marquez & Pedrosa Kedodoran
“Saat saya menjadi juara dunia 125cc dan naik ke 250cc, saya sudah ragu. Itu karena motornya lebih besar dan lebih berat, dan saya sangat kecil. Keraguan itu pun muncul lagi saat pindah ke MotoGP,” ceritanya.
Bahkan dia menjabarkan posisi tubuhnya di atas motor kerap berubah-ubah karena fisiknya yang kurang menunjang. “Saya kesulitan dan hampir tidak mencapai setang. Sering saya bergeser dan kaki saya terlepas dari pijakan kaki. Sehingga saya sewaktu-waktu tidak bisa menginjak rem. Dan itu memunculkan banyak keraguan terlebih gaya saya mengendarai motor terlalu halus, sementara motornya sendiri membutuhkan lebih banyak tenaga,” papar Dani.
Namun karena semangat tak kenal menyerah itulah, dia berhasil memenangkan dua gelar juara dunia. Kendati di kelas premium tak sempat mengoleksinya sama sekali. Walaupun begitu nama Dani Pedrosa tercatat sebagai salah satu pembalap MotoGP terbaik. Total dia mengoleksi 31 kemenangan dan 112 podium.
Baca juga: 2019 Dani Pedrosa Pensiun
Sebagai perbandingan, pembalap berjuluk The Little Samurai ini hadir di era balap MotoGP bersaing dengan para jawara seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Jorge Lorenzo. Bersua dengan para juara dunia pembalap terbaik MotoGP, Dani Pedrosa masih mampu mencuri beberapa kemenangan seri GP. Jadi bisa dikatakan kehadirannya sangat mewarnai aroma persaingan yang panas di kelas premium.
Kini seusai pensiun dan lebih memilih menjadi test rider Tim KTM, Dani mengaku cukup puas dengan segala raihannya. Dibalik kekurangan fisiknya, dia setidaknya mampu tampil di barisan atas deretan pembalap terbaik MotoGP. “Saya sudah merasa puas dengan apa yang saya raih. Di tengah keterbatasan fisik saya, saya selalu mendorong diri saya secara maksimal. Saya berupaya bekerja keras dan melawannya serta tak pernah menghindarinya. Hingga mental dan fisik saya sendiri akhirnya terasah,” pungkasnya.
Sungguh apa yang dialami Dani Pedrosa bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. (anto)
Cek artikel www.otoplasa.co yang lain di Google News