Surabaya (otoplasa.com) – Jauh-jauh hari sebelum mobil diproduksi massal, tentu pabrikan otomotif bersangkutan akan membikin model konsep (concept). Dari model konsep ini akan menjadi acuan seperti apa sosok nyatanya nanti.
Hanya saja tak selamanya desain konsep akan persis sama dengan produksi. Biasanya akan mengalami re-touching ulang untuk penyesuaian. Semisal ada masukan atau kritikan dari konsumen, atau ada pengembangan fitur dari insinyur terkait. Artinya konsep tak akan sama 100 persen.
Nah biasanya dari konsep hendak diproduksi massal, pabrikan akan membikin dummy ala handphone. Dari dummy ini dapat dipastikan modelnya akan sama 100 persen dengan versi produksi massal. Hanya saja bila masih dummy, biasanya belum boleh dipakai di jalan raya. Mobil dummy ini pernah Otoplasa ulas pada Daihatsu Terios (baca di sini).
Info menarik lainnya yang baru diulas adalah Datsun Cross (klik di sini). Santer dikabarkan bakal menjadi SUV andalan Datsun dengan desain terkini, ternyata versi konsepnya lumayan berbeda dengan produksi massal. Dimana bagian belakangnya tak lagi menganut model membulat. Justru mengikuti desain saudaranya, Datsun Go+.
Otoplasa mencermati penggunaan lagi desain belakang Datsun Go+ ke Datsun Cross, bisa jadi untuk mengurangi cost production. Bukan rahasia lagi, semakin banyak part yang dipakai atau diproduksi, dapat mengurangi atau menekan biaya produksi. Sehingga bisa menentukan harga jual mobil itu sendiri, semakin kompetitif atau tidak.
Mungkin itu yang terjadi pada Datsun Cross. (anto)