Otoplasa.co – Rumor yang menyebutkan bahwa Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia mengusung penggerak roda depan semakin santer di dunia maya. Bila itu benar adanya dengan meninggalkan penggerak belakang, maka mind set pengguna Avanza Xenia harus bersiap mulai berubah cara memperlakukannya.
Bila selama ini pengguna Low MPV sejuta umat tak terlalu mempermasalahkan rute yang akan dilewatinya, maka calon-calon konsumen si kembar All New Avanza-Xenia harus mulai lebih matang mempersiapkan tujuannya. Bukan rahasia lagi penggerak roda depan kurang bersahabat bagi tanjakan esktrim bila dibandingkan yang memakai penggerak belakang.
Untuk itu penggemar mania Avanza Xenia tipe teranyar nanti sudah harus memahami bagaimana ancang-ancang melewati tanjakan esktrim. Pertama sebelum berangkat sudah harus mampu membayangkan apakah dengan jumlah penumpang dan barang bawaan sekian dapat melewati rute menantang tadi. Jika ternyata full muatan alangkah bijaksananya memilih rute yang lain yang minim tanjakan ekstrim.
Kedua kalaupun tetap nekat melewati tanjakan tikungan esktrim, pahami mengambil sudut tanjakan yang lebih lebar. Bila tanjakan itu tikungan tajam, jangan berbelok menggunakan sudut yang sempit karena itu akan mengurangi traksi roda depan di permukaan aspal. Gunakan gigi 1 bila mengusung transmisi manual.
Mengingat Avanza Xenia penggerak depan teranyar nanti mengusung sistem CVT cerdas ala Toyota Raize dan Daihatsu Rocky bahkan ada yang mengklaim pakai turbo, maka jangan ragu pergunakan pilihan Mode S atau Sport. Disinilah limpahan tenaga dan torsi maksimal akan sangat dibutuhkan demi menundukkan tanjakan ekstrim.
Supaya lebih familiar memakai Mode S, maka biasakan menjajal dan membandingkannya dengan Mode D. Bila itu sering dilakukan maka driver akan lebih memahami karakter mesin teranyar yang diusung All New Avanza Xenia. Hanya saja patut dipahami semakin sering menggunakan Mode S, maka harus bersiap pula konsumsi bbm bakal lebih boros.
Oh ya bila Avanza-Xenia memakai penggerak roda depan, maka jangan kaget akselerasinya bakal lebih responsif dibandingkan dengan memakai penggerak belakang. Tenaga mesin kini lebih ringkas menyalurkannya ke roda depan, tanpa lagi menggunakan gardan jika memakai penggerak belakang.
Andai bila benar adanya Avanza Xenia memakai penggerak depan, sekali lagi mind set persiapan sebelum keberangkatan khususnya menentukan rute yang akan dilewati harus lebih diperhatikan. Hal ini berbeda jauh ketika si kembar ini masih memakai penggerak roda belakang.
Sebagai penutup, tak kalah penting karena dirumorkan juga memakai Daihatsu New Global Architecture atau platform baru sasis pertama Daihatsu, yang mampu memperhitungkan segala aspek detil bagian mobil, bisa jadi Avanza Xenia teranyar akan lebih unggul dalam sistem pengendalian. Dan itu semua perlu pembuktian ketika keduanya sudah meluncur secara resmi. (anto)
