Surabaya (otoplasa.com) – PT Astra International Tbk kembali menunjukkan komitmennya demi melestarikan keteladanan sebagai bagian penting dalam penyemaian dan pembudayaan nilai-nilai Pancasila. Bekerja sama dengan Unit Kerja Presiden (UKP) Pancasila, berupaya mengangkat sosok-sosok anak muda berprestasi di kancah global.
Karena itulah, Astra mendukung acara yang diadakan oleh UKP Pancasila bersama dengan Universitas Airlangga, Surabaya pada Kamis (30/11).
“Bagi Astra, Pancasila adalah nilai luhur bangsa yang harus selalu dijaga dan dipelihara agar dapat menginspirasi masyarakat Indonesia dalam bertindak dan berperilaku. Sama halnya dengan filososi Catur Dharma bagi setiap Insan Astra dan mendasari setiap nilai dan strategi bisnis Astra agar dapat menjadi Pride of the Nation. Karena itulah, kami sangat bangga dapat turut berpartisipasi dalam kegiatan UKP ini dan mendukung pengamalan nilai-nilai Pancasila di negara ini,” ujar Chief of Corporate Communications, Social Responsibility and Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas.
Bertemakan “Berbagi Inspirasi Untuk Indonesia Berprestasi,” menampilkan beberapa ikon prestasi Indonesia, yaitu figur-figur yang karya dan laku hidupnya sudah memperoleh apresiasi dan penghargaan, sehingga bisa menjadi sumber kreativitas dan inspirasi untuk mencapai prestasi. Para ikon ini tidak hanya menjadi sumber inspirasi, tetapi juga menjadi teladan dalam pengamalan ideologi Pancasila.
Dalam kegiatan ini, para ikon akan berbagai pengalaman dan mendemonstrasikan karya-karya mereka. Mereka akan berdialog dan berdiskusi dengan para pengunjung tentang pengalaman hidup dan perjuangan mereka sehingga bisa mendapat apresiasi dan penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Talkshow “Berbagi Inspirasi Untuk Indonesia Berprestasi” akan diisi oleh penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2015 kategori Teknologi Apriliawan Hadi, Tim Robotik Universitas Muhammadiyah Malang yang meraih medali emas pada Trinity Collage Robot Competition 2017 dan ilustrator buku anak, Lintang Pandu Pratiwi. Mereka dinilai mampu membawa manfaat nyata bagi orang lain dengan karya-karyanya dan diharapkan dapat menjadi teladan dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila secara praktis dan nyata.
UKP diharapkan dapat kembali mengangkat praktik hidup yang sarat dengan nilai-nilai Pancasila sehingga bisa menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila.
Apriliawan Hadi (Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2015 kategori Teknologi)
Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi peternak sapi perah di desanya, terlebih kedua orang tua Apriliawan Hadi juga merupakan peternak sapi perah mengeluhkan betapa rendahnya harga jual susu sapi perah. Harga itu tidak sebanding dengan tenaga serta ongkos operasional merumput.
Selain itu, susu yang dihasilkan pun lebih cepat basi karena tidak dilakukan pengawetan. Dari situlah, pria yang akrab dipanggil Hadi ini bertekad menemukan alat pasteurisasi (metode pemanasan pada suhu tinggi untuk membunuh bakteri jahat yang ada pada susu), sehingga bisa mengawetkan susu dan membantu para peternak sapi perah tidak terus merugi. Bahkan, Hadi sempat diundang oleh Universitas Tokyo, Jepang, untuk mempresentasikan teknologi susu listrik serta diberikan tawaran oleh salah satu investor dari negeri Sakura tersebut untuk dibeli patennya.
Tim Robotik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Dalam kompetisi yang digelar tanggal 1-3 April 2017 itu, tim Robotika UMM bersaing dengan finalis perwakilan dari beberapa negara, yaitu Kanada, China, Israel, Portugal, Uni Emirat Arab (UAE), dan AS. Tim Robotika UMM akhirnya meraih medali emas pada Trinity Collage Robot Competition 2017 dan pada Agustus 2017 terpilih sebagai satu dari 72 ikon prestasi dalam Festival Prestasi Indonesia yang adakan oleh UKP-Pancasila.
Lintang Pandu Pratiwi
Ilustrator buku anak kelahiran Wonosobo, 21 Agustus 1992 ini berkolaborasi dengan penulis dan penerbit buku anak di Amerika. Sejumlah karyanya juga sudah terbit di Eropa dan Jepang. Buku Walker Hound of Park Avenue karya kolaborasinya dengan penulis Deanna K Kingel masuk ke toko buku paling besar di Amerika, Barnes & Noble.
Lintang sudah membuat sekitar 30 buku untuk industri penerbitan luar negeri. Beberapa bukunya mengangkat tema tentang perbedaan ras dan warna kulit menjadi children international best seller di www.amazon.com. Ia juga pernah membuat buku tentang Michelle Obama yang didedikasikan untuk mengenang masa akhir jabatan Michelle sebagai First Lady. Pada Agustus 2017, Lintang terpilih sebagai salah satu ikon dari 72 ikon prestasi Indonesia dalam Festival Prestasi Indonesia. (*)