Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Arek Lawas Pembalap Suroboyo Ngetrail Gunung Bromo

Arek Lawas Suroboyo

Otoplasa.co – Tak mau menyerah di usia 60 tahun ke atas, arek lawas pembalap Suroboyo adu kenekatan dengan ngetrail melintasi Gunung Bromo. Mereka merupakan mantan kroser, mekanik, pembalap road race di era 70-an yang masih piawai menuju Puncak 29.

Nostalgia menjadi pembalap motocross di Tahun 70 – 80 an terwujud saat 60 an mantan crosser ini adu nyali di rute menantang Bromo Tengger Semeru. Para crosser mengerahkan segala sisa kekuatannya dan secara bersama-sama “Njalur” selama dua hari, Sabtu – Minggu(3- 4/ 9/2022).

Baca juga: USIA LANJUT TAK HALANGI TRABAS GUNUNG

Arek Lawas Suroboyo“Kami berkumpul kembali meski setahun sekali dulu sering bertemu saat ngetrail,” kata Ary Tjahyono Ketua Alas MX 70 – 80, Sabtu (3/9/2022).

Sekitar 60 an mantan crosser Surabaya ini tergabung pada paguyuban Alas MX 70 – 80 (Arek lawas Suroboyo Motocross). Motocross menjadi sebuah olahraga adventure yang membutuhkan bukan hanya nyali tapi juga ketangkasan dan fisik.

Baca juga: REUNI CROSSER ERA 70 – 80 AN SUSURI GUNUNG PANDERMAN

Usia mereka sudah tidak lagi muda seperti saat mereka dulu balapan, tapi semangat kebersamaan dan kenangan waktu dulu tidak begitu saja dapat dilupakan. Selain menggeber motor trail yang di mulai dari jalur Bromo hingga Puncak 29 dan Puncak 30 Lumajang, mereka juga berkumpul merayakan anniversary ke 5 Alas MX.

Arek Lawas SuroboyoMereka yang datang bukan hanya pembalap tapi kru, mekanik dan tim bersama yang kemudian mengagendakan ngetrail bareng di alam bebas. Mantan crosser yang turun gunung ada diantaranya ada Haji Momo Harmono, Johny Pranata, Ary Thahyono, Dodock CH, Didi Hardianto Presiden Direktur Sentul Sirkuit yang juga ketua Indonesian Motocross Association.

Baca juga: ALAS MX 70-80 TAKLUKKAN PENANGGUNGAN & WELIRANG

Tampak pula Franky Laurent, Johny Pranata, serta Novie Poa mantan pembalap sepeda downhill, serta pembalap lainnya. Meskipun mereka ini mantan crosser handal di jamannya, namun karena usia yang rata rata sudah diatas 50 an tahun, bahkan ada yang berusia 73 tahun, mereka tetap bersemangat dan masih terlihat skill dalam menunggang kuda besi ini.

Selain itu kata Ary, momen ini sekaligus untuk mempromosikan wisata yang sedang terpuruk karena pandemi Covid-19, utamanya wisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (*/boi)

Arek Lawas SuroboyoCek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *