Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Ada Yang Beda Di Daihatsu Xenia Terbaru

otoplasa.com – Merasakan Daihatsu Xenia 1.300 cc mungkin sudah biasa. Tapi ada yang berbeda ketika menaiki model terbaru yang meluncur Januari 2019 lalu.

Mungkin secara performa mesin tak ada perubahan, mengingat tetap memakai kode 1NR-VE DOHC Dual VVT-i atau 1.329 cc yang berdaya 95 hp/6.000 rpm dan torsi 120 Nm/4.200 rpm. Yang membedakan adalah deru mesin semakin kedap berkat insulasi kabin yang lebih baik di model terbaru. Efek kabin yang kedap terkadang tak sadar bahwa mobil ini telah melaju lebih dari 140 km/jam di tol Pandaan.

Xenia terbaru lebih berbobot tak gampang limbung

Bukan kaleng!
Sebutan mobil kaleng harap ditinggalkan untuk Xenia terbaru! Dia kini lebih menapak aspal tak ada gejala limbung ketika dipacu pada kecepatan tinggi. Selain itu suara bising angin di luar telah berhasil tereduksi. Oh ya satu lagi untuk menegaskan Xenia bukan kaleng. Coba mainkan buka tutup pintunya. Sekarang perlu tenaga ekstra untuk menutupnya, berkat bobot pintu yang lebih berat. Di dalamnya tersimpan pipa pengaman sebagai pelindung penumpang bilamana mobil mengalami benturan dari samping. Intinya Daihatsu banyak melakukan pembenahan terhadap Xenia terkini.

Lampu LED-nya bikin cahaya petir saat high beam

Lampu LED-nya bikin minggir
Impresi lainnya adalah penggunaan lampu utama LED di malam hari. Sungguh visibilitas-nya sangat membantu penglihatan. Yang mengagumkan adalah ketika melakukan passing lamp saat melaju di tol. Sontak kendaraan yang ada di depan memberikan jalan ketika Otoplasa coba melewatinya. Bisa jadi pengemudi di depan tak mau terkena paparan cahaya LED high beam yang lumayan terang ala petir.

Info tambahan, harga lampu LED ini bisa mencapai jutaan. Bandingkan dengan tipe bohlam yang bermain di kisaran ratusan ribu. Tapi jangan cemas, selama Anda rajin menyayangi dan menjaga kebersihan kaca lampu atau kerap mencuci mobil, Xenia akan melakukan hal serupa. Dia akan menyayangi Anda dengan usia lampu yang lebih panjang, alias tak perlu ganti baru. Teknologi LED selain lebih awet dan hemat listrik, tampilannya juga stylish.

Yang patut diingat bilamana Anda pergi ke daerah pegunungan yang berkabut. Cahaya lampu LED dipastikan sulit menembus kepekatan kabut. Untuk mencegah terjadinya insiden, idealnya mobil jangan dipacu pada kecepatan tinggi. Ingat jarak pandang di kekelaman kabut berkisar 100 meter. Sebagai keamanan pastikan lampu kabut yang berada di pojok bawah kiri kanan menyala dan cahayanya kuning!

Lumayan irit dan bisa perpaduan Premium maupun Pertalite

Memainkan asupan mesin
Mungkin ini yang sulit disaingi oleh kompetitornya yakni kepintaran mesin Xenia mengatur gejala nglitik. Knocking sensornya mampu menyesuaikan dengan pemakaian jenis bahan bakar yang diisi. Saat indikator bahan bakar mulai menyala, sengaja Otoplasa isi dengan Premium Rp 50 ribu.

Bukan tak mampu beli Pertalite atau Pertamax, melainkan ingin tahu seperti apa sih respon mesinnya. Hasilnya?
Tak ada masalah!
Sama sekali tak ada gejala ngelitik, selama Anda mahir memainkan ketepatan posisi gigi persneling dengan kecepatan mobil. Saat itu juga performa tetap ngacir tak ada keluhan. Ini berbeda dengan mobil-mobil MPV kompetitor yang bakal ngelitik bila diberi Premium. Artinya jika saku dompet sedang tipis, Xenia lumayan mengerti untuk sementara minum oktan 88.

Puas mengeksplorasi Xenia yang kembali meminta asupan bensin, Otoplasa kembali isi dengan Pertalite Rp 150 ribu. Sontak usai sudah perjalanan bolak balik dari Surabaya, Malang, Gunung Kelud dan kembali ke Surabaya.

Mau tahu keiritannya kombinasi jalanan dalam kota dan luar kota serta Premium dan Pertalite?
Ternyata perliternya bisa menempuh jarak 14 km. Lumayan irit! (anto)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *