Otoplasa.co, Surabaya – Mengawali tahun 2025, PT Piaggio Indonesia dengan jajaran produknya seperti Piaggio, Vespa, Aprilia dan Moto Guzzi menghadirkan program berkendara lebih bergaya melalui taglinenya ‘Buy First Think Later’. Menariknya Perusahaan konsultan pajak dan asuransi, Grant Thornton Indonesia menyatakan di Tahun Ular Kayu akan menjadi tahun penuh tantangan ekonomi bagi masyarakat Indonesia sehingga membutuhkan perencanaan keuangan pribadi yang matang.
Demikian dinamika ekonomi dan gaya hidup yang dimulai oleh PT Piaggio Indonesia melalui penawaran menarik untuk mendukung mobilitas sehari-hari lebih bersemangat bersama Piaggio Group Brands. Pada ragam brand dan produk pilihan dan pembaharuan yang dihadirkan seperti Piaggio, Vespa, Aprilia dan Moto Guzzi, menjadi waktu yang tepat untuk menyegarkan tampilan berkendara agar semakin gaya dan keren.
“Saat ini berkendara bukan lagi sekadar mobilitas saja, namun sudah menjadi bagian dari cara untuk mengekspresikan diri, tampil beda dan tampil stylish. Oleh karena itu, PT Piaggio Indonesia sangat antusias untuk mewujudkan perjalanan yang lebih otentik, mengesankan dan gaya lewat berbagai penawaran pembelian Piaggio, Vespa, Aprilia, dan Moto Guzzi,” ujar Ayu Hapsari, PR and Communications Manager PT Piaggio Indonesia.
Piaggio Indonesia berupaya melengkapi gaya dan kenyamanan berkendara dengan aksesoris original serta merchandise eksklusif dari Piaggio, Vespa, Aprilia dan Moto Guzzi! Pilihan aksesoris stylish yang dirancang khusus untuk skuter premium menjadikan kendaraan semakin personal dan fungsional seperti flyscreen, top box atau sidebars. Ditambah dengan beragam merchandise ikonik seperti helm dengan warna terbaru, pilihan T-shirt dan jaket penuh gaya, topi serta tas, sehingga bisa tampil maksimal, baik saat berkendara maupun dalam keseharian.
Di sisi lain Grant Thornton Indonesia berbagi panduan strategi untuk membantu individu mempersiapkan diri menghadapi ketidakpastian seperti inflasi, kenaikan biaya hidup, serta ketidakpastian pendapatan dan lapangan kerja di tahun 2025
“Di tengah ketidakpastian ekonomi, penting bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola keuangan mereka,” ujar CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani dalam keterangan tertulisnya.
Untuk membantu masyarakat Indonesia memasuki tahun 2025, Grant Thornton Indonesia pun menawarkan beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan individu dalam mengelola keuangan pribadi di antaranya:
1. Mengelola Arus Kas Secara Efektif
Penting untuk memprioritaskan pengeluaran, mengurangi pemborosan, dan menyisihkan dana darurat yang mencukupi kebutuhan minimal selama 3 hingga 6 bulan.
2. Diversifikasi Investasi
Hindari menempatkan semua dana di satu jenis investasi. Kombinasikan aset berisiko rendah seperti deposito dengan investasi berisiko lebih tinggi namun berpotensi hasil besar seperti saham atau reksadana.
3. Melindungi Aset dengan Asuransi
Pastikan aset-aset penting seperti kesehatan, properti, dan kendaraan terlindungi oleh asuransi. Ini dapat membantu mengurangi beban keuangan akibat kejadian yang tidak terduga.
4. Memperkuat Literasi Keuangan
Memahami produk keuangan dan risiko yang terkait dapat membantu mengambil keputusan yang lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi.
5. Memiliki Rencana Keuangan Jangka Panjang
Fokus pada tujuan jangka panjang, seperti dana pendidikan, pembelian rumah, atau pensiun, dapat membantu menjaga disiplin keuangan meskipun ada gangguan ekonomi. Johanna menyampaikan, perencanaan keuangan yang matang dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan adalah kunci untuk tetap stabil dan tangguh.
Menurut dia, keuangan yang sehat bukan hanya soal menabung, tetapi juga bagaimana mengelola risiko, merencanakan masa depan, dan membuat keputusan investasi yang bijaksana. Lebih lanjut, Grant Thornton Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendampingi masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi.
“Kami percaya bahwa dengan edukasi finansial yang baik, masyarakat dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijaksana dan mempersiapkan masa depan yang lebih cerah,” pungkasnya.
Sementara itu Otoplasa telah merangkum dari beberapa sumber bagaimana untuk Pengelolaan Keuangan di Tahun 2025, intinya Kurangi Konsumtif dan Perkuat Investasi.
Sebagai informasi, di 2025, di tengah inflasi yang meningkat, harga kebutuhan pokok juga diprediksi akan naik. Dengan menahan pengeluaran yang tidak penting, masyarakat dapat memastikan keuangan mereka lebih stabil.
Adapun strategi pengelolaan keuangan yang bijak diantaranya:
1. Buat Anggaran Bulanan
Menyusun anggaran adalah langkah pertama yang krusial. Pastikan untuk memprioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan, transportasi, dan pendidikan. Sisihkan pula 20% dari pendapatan untuk tabungan dan investasi.
2. Batasi Belanja Konsumtif
Terapkan aturan 24 jam sebelum membeli barang non-kebutuhan. Ini membantu mengurangi keputusan belanja impulsif.
3. Investasi untuk Masa Depan
Pakar menyarankan masyarakat mulai mempertimbangkan investasi di instrumen yang relatif stabil seperti reksa dana, obligasi, atau emas. “Diversifikasi investasi penting agar risiko dapat diminimalkan,” kata Lina Wijaya, seorang perencana keuangan.
4. Siapkan Dana Darurat
Dana darurat setara tiga hingga enam bulan pengeluaran bulanan harus menjadi prioritas. Ini akan sangat membantu saat menghadapi situasi mendadak seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis. (boi)