Otoplasa.co, Italia – Performa Marc Marquez yang semakin membaik dan menakjubkan di beberapa seri terakhir MotoGP 2024, sontak kembali membikin Valentino Rossi gusar. Buktinya media Motosan, Kamis, 12 September 2024 mengungkapkan hasil wawancara bersama Sang Legenda MotoGP terungkap masih ada dendam membara yang meledak-ledak.
Terang-terangan Rossi menegaskan kegagalannya menjadi juara dunia 2015 adalah ulah Marquez yang terpicu dari Sepang Clash. Secara runut dia menuturkan bagaimana kronologi hubungannya dengan Si Semut sampai kapanpun tak akan pernah pulih!
“Di 2015 kondisi saya adalah yang terbaik dan saya paham lawan terkuat adalah Marquez serta Lorenzo,” tegas The Doctor.
“Balapan perdana Qatar, Marquez agresif di tikungan pertama, dan saya meladeninya dengan cara saya, hingga saya menang di sana. Berlanjut Argentina perseteruan dimulai ketika dia sengaja menyenggolku dan terjatuh, namun dia masih terus berpura-pura akrab denganku, atau semacamnya,” ungkap guru Pecco Bagnaia, Franco Morbidelli dan masih banyak pembalap lainnya yang bernaung di VR46 Academy.
Kemudian persaingan semakin memanas di Assen Belanda ketika Marquez membikin Rossi keluar dari racing line. “Kami berada di tikungan terakhir. Dan dia memaksa saya keluar namun saya terus melaju hingga mencapai garis finish. Kemudian di parc ferme dia mendatangi saya dan mengatakan ”Mudah ya menang seperti ini? Lalu saya membalas apa yang harus saya lakukan jika mengalami hal tersebut. Kamu harus obyektif,” kataku kepada Marquez.
Akibat tensi persaingan yang semakin meningkat, muncullah rumor di paddock bahwa Marquez tidak akan membiarkan dirinya menjadi juara dunia MotoGP lagi. Bahkan teman Rossi dari Spanyol ikut memperingatkan ancaman Marquez tak main-main. “Intinya saya mendengar kalau dia tak bisa bersaing lagi merebut gelar juara dunia, maka saya pun juga demikian,” papar Rossi.
Hingga puncaknya terjadi Sepang Clash di MotoGP Malaysia. Dimana Rossi harus menerima hukuman dari pengawas lomba untuk memulai start paling belakang saat GP terakhir di Valencia. Dia dianggap menendang Marquez.
“Selama balapan di Malaysia dia terang-terangan mengganggu saya. Dia berusaha membuatku terjatuh tiga atau empat putaran, tapi dia tidak meraih setang saya. Aku mendekatinya dan menatap wajahnya seolah berkata ‘cukup, cukup, apa yang kau perbuat?’, kesal Rossi.
“Setelah itu kami saling bersenggolan dan saya tidak melakukannya namun dia terjatuh. Dan itulah yang membikin saya kehilangan gelar juara dunia,” keluhnya.
Hati Rossi pun semakin memanas ketika melihat ekspresi Marquez yang tersenyum sambil mengganguk saat keduanya bertatapan. “Reaksinya seperti mengatakan bahwa misinya sudah berhasil,” pungkas Rossi.
Alhasil sangat wajar bilamana sampai sekarang Rossi mengaku hubungannya tak akan membaik, terlebih dia berpeluang besar menambah koleksi gelar juara dunianya hingga kali ke-10. Yang menarik seiring dengan performa Marc Marquez yang semakin mendekati persaingan perebutan gelar juara dunia 2024 antara Pecco dan Jorge Martin, masuk akal Rossi akan berupaya mengantarkan muridnya kembali meraih gelar juara dunia yang kali ketiga.
Walaupun begitu upaya Rossi yang kembali memanfaatkan media, pernah disorot oleh Casey Stoner. Juara dunia MotoGP asal Australia itu menyebutkan upaya Rossi melakukan psywar via media akan sulit diterapkan pada The Baby Alien. “Rossi sangat pintar mengiring lawannya pecah konsentrasi melalui media. Dan dia berhasil terhadap lawan-lawannya seperti Max Biaggi, Sete Ginernau, hingga Jorge Lorenzo. Namun untuk Marc Marquez dia tak akan pernah berhasil,” jujur Stoner.
Tampaknya pertengahan musim MotoGP 2024 semakin seru hingga akhir tahun nanti! (boi)