Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Transisi Kendaraan Konvensional Ke Listrik Begini Idealnya

mesin hybrid
mesin hybrid
Otoplasa.com – Usai penulisan artikel rencana kehadiran Nissan Kicks e-Power Rabu (02/09) besok, Redaksi Otoplasa menerima beberapa pertanyaan. Sebagian besar mengomentari canggih dan irit mana antara Toyota Corolla Cross Hybrid dan Nissan Kicks e-Power?

Baca juga: https://otoplasa.com/besok-nissan-kicks-e-power-meluncur-akhiri-era-hybrid/

Sebetulnya untuk masalah kecanggihan maupun keiritannya sudah banyak yang mengulasnya, terutama dari media asing. Hanya saja seperti apa pembuktiannya di Indonesia, tentu memerlukan beberapa pengujian di jalanan dan kondisi cuaca kita yang tropis.

Otoplasa tak menampik bahwa harga mobil hybrid yang di atas rata-rata, kerap membikin jarak dengan konsumen itu sendiri. Mereka masih sangat mempertimbangkan apakah selisih harga yang dibelikan sepadan dengan nilai keekonomisannya yang diterima?
Oke ada harga ada rupa. Salah satu kenikmatan mobil hybrid maupun listrik adalah kesenyapannya, seakan bebas dari getaran dan dengungan mesin.

Nissan Kicks e-Power
Nissan Kicks e-Power memasuki masa transisi tahap ketiga

Namun kembali ke pertanyaan mana yang lebih canggih, akan Otoplasa kembalikan kepada transisi kendaraan konvensional ke listrik. Dimana kesimpulannya ada 4 tahapan transisi sebagai berikut:
1. Mobil bermesin konvensional atau mesin bakar, baik bensin maupun diesel. Kendaraan jenis ini masih mendominasi jalanan di negara kita.
2. Mobil hybrid yang mengkombinasikan mesin konvensional dan motor listrik. Dimana keduanya saling bergantian memasok tenaga ke roda. Nah contohnya adalah Toyota Prius, Camry maupun yang terbaru Corolla Cross.
3. Mobil bermesin konvensional dan motor listrik, hanya saja asupan tenaga ke roda dilakukan oleh motor listrik, sementara tugas mesin hanya sebagai generator untuk motor listrik. Contohnya adalah Nissan Kicks e-Power.
4. Mobil full listrik yang tak lagi menggunakan bahan bakar minyak dan tak lagi menggunakan mesin konvensional. Jadi kendaraan jenis ini hanya membutuhkan asupan pengecasan listrik ke baterai mobil. Seperti Tesla yang telah dijual di negeri ini.

Jadi canggih mana?
Ukuran kecanggihan cukup relatif juga, tergantung tolak ukurnya pula karena harus dikembalikan sampai sejauh mana manfaatnya untuk kita, baik secara lingkungan maupun tingkat keekonomisannya. (anto/01-09-2020)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *