Otoplasa.co, Surabaya – Tepat Sabtu, 7 Desember 2024 malam, Touring peringatan Hari Jalan Indonesia 2024 direncanakan tiba di Surabaya. Inilah rombongan riding yang sejak 4 Desember 2024 lalu dilepas Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Budiamin, memberangkatkan 30 peserta riding. Dimana kegiatan dimulai dari Monumen Tugu 0 KM Cikoneng, Anyer, yang mengusung tema ‘Seamless Connectivity – Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi’.
Pada sambutannya, Budiamin mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan jalan nasional di Pulau Jawa, serta menggali aksesibilitas jaringan jalan yang mendukung pariwisata dan eksplorasi keanekaragaman budaya serta alam. “Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meninjau kesiapan infrastruktur jalan menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” tambahnya.

Dua Etape yang Bersejarah
Rute perjalanan kali ini terbagi menjadi dua etape yang menyoroti sejarah dan perkembangan jalan nasional di Indonesia. Etape pertama mengambil rute Jalan Nasional Daendels, yang dikenal sebagai Jalan Raya Pos atau De Grote Postweg. Jalan ini dibangun pada tahun 1808–1809 di bawah pemerintahan kolonial Belanda oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Jalur yang membentang di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa ini berfungsi untuk memperkuat pertahanan dan mempercepat komunikasi.
Peserta riding akan memulai perjalanan dari KM 0 di Anyer, melewati pegunungan Cianjur dan kota-kota utama di pesisir utara, termasuk Cirebon, Semarang, Surabaya, hingga Banyuwangi. Jalur ini kini dikenal sebagai Jalur Pantura.
Etape kedua memanfaatkan Jalan Nasional Pesisir Selatan, atau yang lebih akrab disebut Jalur Pansela. Jalur ini dikembangkan untuk meningkatkan akses ke daerah-daerah pesisir selatan serta mengurangi ketergantungan pada Jalur Pantura. Rute ini akan dimulai di Kota Banyuwangi dan melintasi beberapa kota serta kabupaten, seperti Malang, Pacitan, Yogyakarta, dan Cilacap, sebelum berakhir di Bandung.

Dukungan untuk Ketahanan Pangan dan Energi
Hari Jalan Indonesia 2024 bukan sekadar peringatan, tetapi juga merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya infrastruktur jalan yang baik. Dengan akses yang memadai, jalan nasional dapat mendukung ketahanan pangan dan energi, serta memperkuat perekonomian lokal. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menarik perhatian kepada potensi ekonomi dan pariwisata di daerah-daerah yang dilalui.
Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami peran jalan sebagai penghubung penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kawasan pelosok yang sering kali terabaikan. Peringatan Hari Jalan Indonesia tahun ini menjadi simbol harapan akan terwujudnya konektivitas yang lebih baik, yang pada gilirannya mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. (boi)