Otoplasa.co, Amerika Serikat – Kebijakan tarif balasan yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mulai menunjukkan dampaknya secara nyata terhadap konsumen AS. Di sektor otomotif, Audi tak lagi berminat menambah suplai, melainkan lebih hati-hati dengan menghabiskan stok. Mercedes-Benz sendiri mengambil strategi menarik unit yang ada di showroom.
Bahkan tak hanya produk otomotif, beberapa komoditas lainnya terancam bakal langka bagi konsumen atau warga AS. Selain menghadapi lonjakan harga, masyarakat Negeri Paman Sam juga terancam menghadapi kekosongan rak di sejumlah toko akibat tertahannya pengiriman barang dari luar negeri.
Sejumlah produsen dari Eropa hingga Asia menghentikan pengiriman produk ke Amerika Serikat, mulai dari mobil hingga konsol gim, menyusul pengenaan tarif impor baru yang diumumkan Trump pada 2 April 2025 lalu. Kebijakan tersebut mencakup sekitar 60 negara, termasuk Tiongkok dan Uni Eropa.

Otomotif: Pengiriman Mobil Dihentikan
Produsen mobil mewah asal Jerman, Audi, telah menangguhkan pengiriman kendaraan ke pasar AS. Unit-unit yang tiba setelah 2 April untuk sementara tidak akan dijual melalui dealer. Audi menginstruksikan showroom-nya untuk terlebih dahulu menghabiskan stok sekitar 37.000 unit yang diperkirakan cukup untuk dua bulan.
Sementara itu, Jaguar Land Rover dari Inggris juga menyatakan akan menghentikan ekspor ke AS mulai April, seiring penyesuaian terhadap ketentuan perdagangan yang baru. Nissan, produsen mobil asal Jepang, bahkan menghentikan penjualan dua model SUV Infiniti yang diproduksi di Meksiko untuk pasar AS.
Mercedes-Benz, menurut laporan Bloomberg News, tengah mempertimbangkan untuk menarik lini mobil termurahnya dari pasar Amerika Serikat karena pengenaan tarif baru dinilai membuat penjualan model-model tersebut tidak lagi menguntungkan secara ekonomi.
Teknologi: Konsol Gim Terlambat Meluncur
Dampak tarif juga terasa di sektor teknologi dan hiburan. Nintendo, perusahaan asal Jepang, mengumumkan penundaan pre-order untuk konsol terbarunya, Switch 2. Jadwal awal pre-order yang seharusnya dimulai 9 April terpaksa ditunda tanpa batas waktu. Meski tanggal peluncuran resmi pada 5 Juni tetap tidak berubah, penundaan ini menjadi bukti bahwa kebijakan tarif mulai menghambat distribusi produk teknologi.
Minuman: Wiski Jepang Dialihkan
Penggemar wiski premium asal Jepang di AS juga mungkin akan kecewa. Suntory Holdings Ltd, produsen wiski ternama seperti Hibiki dan Yamazaki, mengisyaratkan akan mengalihkan distribusi produknya ke pasar domestik dan Asia jika tarif membuat harga jual di AS menjadi terlalu tinggi.
“Jika harga Hibiki dan Yamazaki terlalu mahal bagi konsumen AS, kami punya opsi untuk mengubah target pasar,” ujar Presiden Suntory, Nobuhiro Torii, kepada Bloomberg.
Ragam Efek Kebijakan Tarif Trump
Kebijakan tarif yang diberi label “Hari Pembebasan” oleh Presiden Trump tersebut merupakan bagian dari strategi perdagangan “resiprokal” yang mengharuskan semua mitra dagang AS membayar tarif minimal 10%. Tarif lebih tinggi dikenakan bagi negara-negara yang dinilai memiliki surplus perdagangan terhadap AS.
Efek kebijakan Trump sangat bervariasi, diantaranya:
– Ekonomi: Kenaikan harga barang impor dan potensi inflasi dalam negeri.
– Industri: Penyesuaian distribusi dan strategi pasar oleh perusahaan global.
– Konsumen: Terbatasnya akses terhadap produk-produk favorit dan potensi kekosongan stok.
– Hubungan internasional: Ketegangan dagang yang berpotensi memicu retaliasi dari negara mitra.
Seiring berjalannya waktu, dampak dari kebijakan ini diperkirakan akan semakin meluas dan menantang stabilitas pasar dalam negeri, baik dari sisi pasokan maupun harga. Terlebih perang dagang juga menimbulkan efek berantai di banyak negara yang terdampak. (ton)