Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Simoncelli Tiada, Rossi Terbelenggu Perasaan Bersalah

Anggap Penyebab Kepergian Sahabat & Murid Terbaik

Simoncelli Rossi Bersalah

Otoplasa.co, Italia – Terungkap sungguh berat beban yang ditanggung Valentino Rossi. Legenda MotoGP tersebut menyimpan duka mendalam atas kepergian Marco Simoncelli. Yang membuka tabir ini adalah mantan manajernya sendiri, Carlo Penat.

Dia mengungkapkan pemilik gelar juara dunia sembilan kali itu merasa bersalah sebagai ‘pembunuh’ sang sahabat sekaligus murid terbaik. Kerap berbagi pengalaman bersama, hubungan antara Simoncelli yang dinyatakan tiada pada 23 Oktober 2011 di Sirkuit Sepang, Malaysia benar-benar meninggalkan luka mendalam bagi The Doctor.

“Dia tidak sama lagi sejak saat itu. Ia merasa bersalah karena telah membunuhnya akibat tabrakan frontal pada roda depannya yang mengenai sahabatnya,” papar Pernat.

Simoncelli Rossi Bersalah
Mantan manajer Valentino Rossi, Carlo Penat saat bersama Marco Simoncelli

Sebagai informasi, Sepang Malaysia benar-benar memberikan memori buruk pada Rossi. Selain insiden bersama Marc Marquez pada 2015 hingga menyebabkan Rossi harus start paling belakang di GP Valencia, sesungguhnya masih ada hal lebih miris. Yakni tragedi kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Marco Simoncelli, yang juga terjadi di Sirkuit Sepang.

Rossi yang berperan sebagai sahabat sekaligus rival Simoncelli di lintasan, telah mengubah tipikal dirinya secara permanen. Carlo Pernat menegaskan Rossi benar-benar berubah dan lebih cenderung menutup diri. Pada sebuah wawancara dengan Il Secondo XIX, Pernat mengakui bagaimana Rossi berjuang menghadapi tragedi itu. Ia bahkan menambahkan selama dua bulan setelah insiden, Rossi tidak sanggup mengunjungi rumah keluarga Simoncelli karena merasa bersalah.

Di sisi lain, Pernat memilih untuk tinggal bersama keluarga Simoncelli selama beberapa waktu untuk mendukung mereka melewati masa sulit. Bahkan terbersit keinginan Rossi dengan mempertimbangkan untuk berhenti dari dunia balap, karena merasa kehilangan seorang pembalap berbakat yang juga sahabat baiknya.

Kematian Simoncelli memang menjadi salah satu momen paling menyedihkan dalam sejarah MotoGP. Pembalap muda berbakat itu dikenal dengan gaya balap agresifnya serta kepribadiannya yang ramah. “Mereka memanggilnya ‘The Patacca’ karena ia naif, sahabat bagi semua orang, terutama Valentino,” lanjut Pernat.

Meskipun kejadian tragis itu telah berlalu lebih dari satu dekade, dampaknya masih terasa hingga kini. Yayasan Marco Simoncelli yang didirikan setelah kepergiannya terus beroperasi dan mengumpulkan dana hingga dua juta euro setiap tahun untuk berbagai kegiatan amal.

Hal lainnya kiprah Rossi setelah insiden Sepang juga menunjukkan perubahan besar. Meskipun ia tetap balapan dan meraih prestasi, banyak yang berpendapat bahwa ia tidak lagi sama seperti sebelumnya. Pernat yakin bahwa kenangan terhadap Simoncelli akan selalu melekat dalam diri Rossi, membawa dampak emosional yang tidak pernah benar-benar hilang.

Kisah persahabatan, kehilangan, dan penyesalan ini menjadi bukti bahwa balapan bukan sekadar tentang kecepatan dan kemenangan, tetapi juga tentang manusia di balik helm dan motor mereka. Kepergian Marco Simoncelli mengajarkan banyak hal, baik bagi dunia balap maupun bagi sahabat-sahabatnya yang ditinggalkan. (boi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *