Otoplasa.co, Surabaya – Para pengguna jalan pasti atau pernah menemui fenomena ‘Power of Emak-Emak’ yang merujuk pada perilaku unik para ibu-ibu saat berkendara. Mereka dengan berani memprioritaskan kebutuhan sendiri tanpa peka dengan kondisi lingkungan lalu-lintas di sekitarnya. Nah sebelum Power of Emak-Emak menjadi budaya sehari-hari, PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim), selaku distributor sepeda motor Honda wilayah Jatim & NTT berupaya mencegah perilaku tersebut dari dini.
Harus diakui perilaku emak-emak kerap membingungkan pengguna jalan yang lain. Ambil contoh menggunakan lampu sein ke kiri tetapi ternyata berbelok ke kanan. Humor atau kelucuan yang sangat berbahaya ini perlu mendapatkan penanganan yang serius, karena menyangkut keselamatan berkendara terhadap banyak orang.

Stereotip yang Mengakar
Fenomena ini telah menjadi bahan obrolan hingga candaan di media sosial, lengkap dengan video viral yang menunjukkan aksi-aksi nyeleneh para emak-emak saat mengendarai sepeda motor. Untuk itu MPM Honda Jatim berusaha keras agar fenomena Power of Emak-Emak bisa hilang melalui langkah nyata dengan melakukan edukasi cari aman di jalan.
“Perempuan merupakan sosok yang sangat berharga, darinya lahir para generasi penerus bangsa yang dapat membawa perubahan positif dalam keluarga. Dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, banyak perempuan masa kini menggunakan sepeda motor baik secara individu maupun bersama keluarga. Agar dapat beraktivitas dengan aman, nyaman, dan tetap stylish, perempuan perlu memperhatikan cara berkendara dengan tetap mengedepankan cari aman,” ungkap Suhari, Marketing Communication & Development Division Head MPM Honda Jatim.
Sebagai informasi, data dari Korps Lalu Lintas Polri menunjukkan bahwa pelanggaran lalu lintas yang melibatkan perempuan pengendara motor terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah kurangnya pemahaman terhadap peraturan lalu lintas dan minimnya pelatihan berkendara yang memadai.
Contoh yang ditemui adalah kebiasaan menggunakan lampu sein yang tidak sesuai arah, berhenti mendadak di tengah jalan, atau membawa muatan berlebih. Perilaku ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lain.

Pentingnya Edukasi dan Kesadaran
Untuk mengatasi fenomena ini, edukasi menjadi kunci utama. Banyak komunitas berkendara yang kini mulai fokus pada pelatihan keselamatan bagi pengendara perempuan, termasuk para ibu. Program seperti pelatihan safety riding yang diadakan MPM Honda Jatim menjadi langkah positif untuk meningkatkan kesadaran berkendara.
Selain itu keluarga juga memiliki peran penting dalam menciptakan budaya berkendara yang aman. Memberikan pemahaman tentang pentingnya disiplin berlalu lintas sejak dini kepada anggota keluarga, termasuk ibu-ibu, dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan. Tak kalau penting masyarakat juga perlu menghindari stigmatisasi yang dapat menurunkan kepercayaan diri pengendara perempuan.
Menciptakan Jalan yang Lebih Aman
Mengubah stereotip “Power of Emak-Emak” menjadi narasi positif membutuhkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pengendara itu sendiri. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran lalu lintas, termasuk edukasi yang berkelanjutan, adalah langkah konkret untuk menciptakan jalan yang lebih aman bagi semua pengguna.
Pada akhirnya, humor tentang “Power of Emak-Emak” sebaiknya dijadikan sebagai pengingat bahwa keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Dengan edukasi, empati, dan kolaborasi, perilaku berkendara yang lebih aman dan bertanggung jawab dapat tercipta, tanpa harus kehilangan keunikan budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. (boi)