Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Pembalap Pertamina VR46 Kelimpungan, Ingin Tiru Strategi Marquez Bersaudara

Demi Hasil Positif Kualifikasi & Balapan

Pertamina VR46 Strategi Marquez

Otoplasa.co, Italia – Sudah bermodalkan motor Ducati terkini, namun kiprah para pembalap Pertamina Enduro VR46 masih kalah dominan dalam menghadapi dan bersaing strategi dengan duet Marquez bersaudara. Mulai saat latihan, kualifikasi hingga perolehan poin. Padahal Fabio Di Giannantonio menggunakan Ducati GP25, setara dengan pembalap pabrikan Lenovo Ducati, Marc Marquez dan Francesco Bagnaia. Sementara Franco Morbidelli memakai GP24 yang juga dipakai Alex Marquez di Tim Gresini Racing.

Menanggapi hal ini, Morbidelli menjabarkan penyebab Marquez bersaudara sangat moncer karena keduanya sangat kompak dan saling membantu. Ini terlihat ketika keduanya berusaha mendapatkan hasil terbaik saat kualifikasi.

“Baru kali ini saya melihat dua pembalap bisa saling membantu sekompak Marc dan Alex Marquez,” ujar Frangky panggilan akrabnya, seperti diulas dari Todocircuito.
“Marc memulai musim dengan luar biasa bersama Ducati. Dia mampu menginterpretasikan setiap aspek balapan secara sempurna di setiap akhir pekan,” terang murid Valentino Rossi yang tergabung di VR46 Academy.

Pertamina VR46 Strategi Marquez
Pembalap Pertamina VR46 Kelimpungan, Ingin Tiru Strategi Marquez Bersaudara

Dari kalkulasi Morbidelli, rider MotoGP yang terafiliasi dengan VR46 Academy bisa melakukan taktik balapan ala Marquez bersaudara. Apalagi jumlah murid The Doctor lebih banyak di lintasan MotoGP saat ini. Itupun belum ditambah dengan rider non Ducati lainnya, seperti Honda bersama Luca Marini maupun Aprilia dengan Marco Bezzecchi.

“Kami memang bukan saudara kandung di akademi, tapi kami terbiasa saling membantu, terutama saat latihan,” papar Morbidelli.
“Jika kerja sama semacam itu diterapkan secara konsisten, pengaruhnya bisa sangat besar. Apalagi jumlah pembalap dari keluarga VR46 lebih banyak dibanding Marquez bersaudara,” wantinya.

Pembalap berdarah Italia dan Brazil ini mencontohkan bentuk kerja sama Marquez bersaudara adalah saling memberikan slipstream saat sesi latihan dan kualifikasi. Ia menegaskan strategi tersebut patut ditiru karena terbukti efektif dalam meningkatkan performa. Dari hasil kualifikasi dan bahkan saat balapan, semuanya secara naluri sangat menguntungkan bagi duo Marquez.

Tak mengherankan di susunan klasemen sementara, baik Alex dan Marc saling silih berganti memimpin dalam perolehan poin. Bahkan terlalu kompaknya mereka, pernah sama-sama dijatuhi denda di GP Spanyol lalu saat sesi kualifikasi kedua (Q2) di Sirkuit Jerez. Keduanya dijatuhi denda akibat melanggar aturan lintasan pitlane, dimana Marc dan Alex masuk sirkuit saat lampu masih merah menyala, yang berujung pada denda sebesar 2.000 euro (sekitar Rp38,3 juta).

Serunya, meski demikian pelanggaran tersebut tak mengurangi pencapaian impresif mereka di awal musim ini. Jika tren ini berlanjut, Marquez bersaudara berpotensi merebut supremasi yang selama ini dipegang oleh keluarga besar VR46 di MotoGP. Alex dan Marc saat ini menempati posisi 1 dan 2 di klasemen sementara MotoGP 2025.

Alex usai GP Spanyol memimpin klasemen, disusul oleh kakaknya, Marc Marquez. Sementara itu, pembalap-pembalap dari keluarga VR46 seperti Francesco Bagnaia, Franco Morbidelli, Fabio Di Giannantonio, hingga Marco Bezzecchi serta Luca Marini berada di posisi berikutnya.

Untuk itu Morbidelli berharap ke depan para murid Valentino Rossi bisa menjadikannya sebagai bahan refleksi. Ia menilai semangat kolektif yang ditunjukkan Marc dan Alex bisa ditiru oleh para pembalap VR46 jika ingin mendapatkan hasil lebih baik di setiap seri.

Setuju dengan taktik ini? (boi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *