Otoplasa.co, Surabaya – Hadirnya New Honda Scoopy membawa perubahan baru yang patut diwaspadai calon pemiliknya. Tak adanya Kick Starter pada Honda Scoopy tipe Smart Key memerlukan perlakuan khusus. Bila tak paham, maka akan ada hal yang sunnah dan haram pada motor tersebut.
Demikian penjelasan FX Widijanto, Technical & Development Deputy Dept Head MPM Honda Jatim saat memaparkan beragam hal New Honda Scoopy yang dikemas khusus oleh MPM Honda Jatim sebagai workshop bersama media dan blogger. Dia menjelaskan hilangnya kick starter pada varian Scoopy tipe smart key karena kebiasaan para pengendara motor sekarang.
“Kick starter memang sudah dihilangkan karena diganti dengan electric starter. Sekarang banyak pemilik motor yang lebih memilih tekan tombol start daripada harus menggekol kick starter,” terang FX Widijanto.
Memang lebih praktis dan hemat waktu, namun pria ramah berkacamata ini menegaskan pemilik motor harus selalu memantau kondisi aki. Dan hal itu sudah bisa dilakukan melalui layar speedometer yang menampilkan indikator kesehatan aki.
“Pastikan indikator aki selalu terpantau dengan jelas. Pahami bila indikator aki selalu menyala saat mesin motor dalam posisi hidup, tandanya aki perlu dicek dan segera datang ke bengkel resmi terdekat,” tutur FX Widijanto yang akrab dipanggil Widi.
Bila belum sempat ke bengkel, Widi menyarankan untuk menon-aktifkan fitur Idling Stop System. Terutama bila kondisi aki mulai drop.
“Jika kemampuan aki sudah berkurang, lebih baik dinon-aktifkan fitur ISS-nya. Ini demi menghindari aki menstarter mesin secara otomatis berulang-ulang. Tujuannya supaya kerja aki tak semakin berat, mengingat performa aki sudah menurun,” wanti Widi.
Bila itu hal sunnah memperlakukan aki pada New Honda Scoopy, Widi juga memaparkan hal haram yang wajib dihindari pemilik motor matic. Karena jika dilakukan berulang-ulang, usia aki bakal ngedrop drastis.
“Biarpun motornya masih baru, tetapi jika sering mematikan mesin dengan menggunakan standar samping, maka itu akan menguras daya listrik di aki. Walaupun mesin mati, namun kelistrikan di mesin motor masih on. Dan jika menjadi kebiasaan, aki akan berusia sekitar enam bulan saja,” tegasnya.
Alih-alih usia aki normal bisa mencapai dua tahun, maka hal haram memakai standar samping untuk mematikan mesin bakal bikin boncos. Mengingat harga aki lumayan tinggi.
Sementara itu Vinensia Kenanga, Corporate Secretary Head MPM Honda Jatim menambahkan harapannya saat jurnalis dan blogger mengikuti Workshop Teknologi New Honda Scoopy. “Harapannya dengan berlangsungnya workshop teknologi ini, masyarakat dapat menerima informasi yang lebih baik tentang New Honda Scoopy. Bagaimana merawatnya dengan baik supaya motor tetap aman dan nyaman,” pungkasnya. (boi)