Otoplasa.co – MPM Honda Jatim mengajak penyandang disabilitas meningkatkan skill pelatihan mekanik. Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Nasional 2021, dimana PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim) distributor sepeda motor Honda melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) MPM Berbagi.
Pelatihan mekanik bagi penyandang disabilitas berlangsung di Laboratorium Tekhnik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) Honda SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Kabupaten Malang. Tepatnya 23 – 24 Desember 2021 yang diikuti oleh anggota komunitas Disabilitas Motorcycle Indonesia (DMI) Malang.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 7 peserta yang sudah berwirausaha bengkel sendiri maupun yang berniat akan membuka usaha bengkel mandiri. Seluruh kegiatan dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat.
Materi pelatihan yang diberikan antara lain mengenai ilmu-ilmu teknis dasar seputar perbaikan sepeda motor dan teknologi terbaru dari motor Honda meliputi system injection, CVT dan perbaikan motor ringan yang disampaikan oleh Taufik Hidayah Kepala Bengkel AHASS Kotalama Jaya Motor Malang.
“Program ini bertujuan untuk memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan, juga kedepannya kami akan membina para disabilitas yang mempunyai usaha bengkel agar dapat meningkatkan kompetensi sehingga akan terus mampu bersaing dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Vinensia Kenanga selaku Corporate Secretary Head MPM Honda Jatim.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Rudi yang telah mempunyai usaha bengkel merasa sangan senang mengikuti pelatihan yang diadakan oleh MPM Honda Jatim. “Dengan mengikuti pelatihan, saya mendapatkan ilmu tambahan mengenai keterampilan memperbaiki motor, semoga pelatihan technical seperti ini diadakan kembali oleh MPM Honda Jatim,” bangga Rudi.
Sebelumnya, MPM Honda Jatim melalui kegiatan MPM Berbagi telah memberikan pelatihan mekanik kepada para difabel di wilayah Surabaya dan Sidoarjo di MPM Learning Centre, Sedati Sidoarjo. Dan juga telah menyalurkan bantuan tool kepada 5 bengkel yang pemiliknya difabel di wilayah Malang, Surabaya, Blitar, dan Madiun. Harapannya bengkel-bengkel mandiri para penyandang disabilitas bisa semakin maju dan berkembang, sehingga memiliki daya saing mandiri terhadap bengkel-bengkel lain di area wilayahnya sendiri. (*/dna)
