Otoplasa.co, Jepang – Aliansi Nissan dan Honda yang digadang-gadang bakal menggandeng Mitsubishi, ternyata tak terwujud. Mitsubishi Motors Corp memutuskan untuk tidak bergabung pada rencana integrasi manajemen. Terungkap alasan mengapa Mitsubishi harus jaga jarak karena kekhawatiran bakal terpinggirkan karena bukan sebagai pemain utama.
Seperti diketahui antara Honda Motor Co dan Nissan Motor Co bakal melakukan aliansi pada tahun ini. Mengingat pemilik saham terbesar di Mitsubishi adalah Nissan, banyak yang memperkirakan Sang Tiga Berlian bakal ikut serta dengan rencana aliansi. Sebagai gantinya, Mitsubishi akan menjajaki kerja sama dengan kedua produsen otomotif tersebut dalam proyek-proyek tertentu, sambil tetap berada di bawah payung Nissan.
Selain itu alasan lainnya Mitsubishi juga ingin mempertahankan statusnya sebagai perusahaan terbuka yang tercatat di bursa saham. Bagi Honda dan Nissan sendiri, kini lebih intensif mempertimbangkan untuk mendirikan perusahaan induk pada Agustus 2026 nanti. Imbasnya kedua perusahaan berencana untuk keluar dari bursa saham dan berada di bawah satu payung manajemen. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Mitsubishi tetap berada di luar struktur perusahaan induk dan tetap di bawah Nissan, yang memiliki hampir 30 persen saham kepemilikkan.
Presiden Mitsubishi Motors, Takao Kato, dalam konferensi pers Desember lalu terkait integrasi manajemen Honda-Nissan, menyatakan bahwa perusahaan akan memutuskan keikutsertaan sekitar akhir Januari. “Posisi kami agak berbeda dengan (Honda dan Nissan),” kata Kato pada 10 Januari.
“Integrasi manajemen bukanlah satu-satunya jalan bagi kami,” lanjutnya.
Salah satu alasan utama Mitsubishi menolak bergabung adalah kekhawatiran bahwa perannya akan tersisih dalam perusahaan induk tersebut. Dengan kapitalisasi pasar Mitsubishi yang hanya sekitar sepersepuluh dari Honda, kemampuan Mitsubishi untuk menunjuk anggota dewan akan jauh lebih kecil dibandingkan Honda maupun Nissan.
“Kalau pun kami bergabung, kami hanya akan tertutupi dan tidak menonjol di dalam perusahaan induk,” kata seorang pejabat Mitsubishi.
Selain itu, Mitsubishi mempertimbangkan kepentingan grup induknya, yaitu Mitsubishi Group. Meskipun Nissan adalah pemegang saham terbesar Mitsubishi, pemegang saham besar lainnya termasuk Mitsubishi Corp dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd. Imbasnya bilamana Mitsubishi bergabung dengan perusahaan induk baru dan keluar dari bursa saham, hal itu dapat membuatnya secara efektif terpisah dari Mitsubishi Group.
“Grup Mitsubishi tidak memiliki niat untuk melepas Mitsubishi Motors,” ujar seorang sumber.
Sementara itu, pembicaraan integrasi manajemen antara Honda dan Nissan terus berlangsung dengan tujuan untuk menyelesaikan restrukturisasi Nissan, termasuk rencana pemutusan hubungan kerja terhadap 9.000 karyawan. Namun, Presiden Honda Motor, Toshihiro Mibe, dalam konferensi pers Desember lalu, mengakui bahwa kemungkinan integrasi tersebut tidak terwujud tetap ada. Jadi masih ada beberapa kemungkinan dan bakal terjawab pada Juni 2025 nanti.
Nah kira-kira jadi apa nggak ya aliansi Honda dan Nissan ini? (boi)