Otoplasa.co, Hiroshima – Mazda Motor Corporation mengumumkan akan membuka program pensiun dini sukarela bagi 500 karyawan seiring dengan perubahan besar dalam industri otomotif global yang beralih ke kendaraan listrik. Langkah ini diumumkan pada 22 April 2025 dan akan berlangsung hingga akhir tahun depan.
Program ini menyasar karyawan berusia antara 50 hingga 61 tahun yang telah bekerja di Mazda selama lima tahun atau lebih. Namun, pekerja teknis di pabrik dikecualikan dari kebijakan ini.
Menurut Direktur Eksekutif Tomiko Takeuchi, program yang dinamakan Second Career Support Program ini tidak berkaitan langsung dengan tarif impor tambahan sebesar 25 persen yang baru diberlakukan oleh Amerika Serikat sejak 3 April lalu. Meskipun Mazda sangat bergantung pada pasar AS, pihak perusahaan menyatakan program ini telah direncanakan jauh sebelum kebijakan tarif tersebut diterapkan.
Dalam pernyataannya, Mazda menegaskan bahwa program ini bertujuan membantu karyawan meniti karier baru di tengah perubahan besar dalam lanskap industri otomotif, yang kini dipengaruhi oleh tren elektrifikasi dan otomatisasi kendaraan. Para peserta program akan mendapatkan bantuan dari konsultan ketenagakerjaan serta kompensasi pensiun dini.
Terakhir kali Mazda menerapkan program pensiun dini adalah pada tahun 2001, saat perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan berada di bawah naungan Ford Motor Co. Kala itu, sekitar 2.200 karyawan memilih untuk mengundurkan diri.
Alasan Strategi Bisnis Mazda
Mazda menjalankan strategi ini sebagai bentuk adaptasi terhadap transformasi besar dalam industri otomotif, yang disebut-sebut sebagai perubahan paling signifikan dalam seratus tahun terakhir. Perusahaan otomotif kini dituntut untuk mengalokasikan sumber daya keuangan guna investasi pada teknologi mutakhir seperti kendaraan listrik dan sistem berkendara otomatis. Dengan memangkas biaya tetap melalui program pensiun dini, Mazda berharap dapat mengoptimalkan efisiensi operasional dan memfokuskan investasi pada pengembangan teknologi masa depan. (boi)
