Otoplasa.co – Juara dunia delapan kali, Marc Marquez, mengalami dua kecelakaan hebat dalam sesi latihan bebas dan practice MotoGP Belanda 2025 yang berlangsung Jumat (27/6) di Sirkuit Assen. Insiden tersebut terjadi dalam kecepatan tinggi dan sempat menjadikannya terlihat kesakitan hingga mati rasa, terutama pada kecelakaan kedua yang membuatnya kesulitan bernapas dan membutuhkan waktu untuk pulih.
Marquez mengungkapkan bahwa kedua kecelakaan tersebut terjadi dalam situasi berbeda namun sama-sama berada dalam zona risiko yang diperhitungkan. Ia menyebut hari itu sebagai salah satu yang paling kompleks sepanjang musim, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi banyak pembalap lain.
“Masalahnya adalah tidak ada kerikil di sirkuit ini, tapi bebatuan. Ketika Anda sampai di area itu, mereka menghantam Anda dengan keras, dan itu membuat saya kehabisan udara dalam kecelakaan kedua,” kata Marquez.
Ia juga menyoroti kondisi lintasan yang menurutnya sulit dipahami. Kombinasi cuaca, permukaan lintasan, serta perubahan cengkeraman membuat batas kemampuan motor dan pembalap sulit ditebak.
“Itu adalah hari paling aneh tahun ini di MotoGP. Lintasannya sulit dipahami, sulit untuk mengetahui di mana batasnya. Namun, hari-hari seperti ini Anda juga harus bisa beradaptasi,” lanjutnya.
Kondisi fisik Marquez pun sempat mengkhawatirkan. Meski tak mengalami patah tulang, ia mengaku terkena benturan keras di lengan pada kecelakaan pertama, yang menyebabkan saraf ulnarisnya terkena dampak, hingga terasa mati rasa.
“Tangan saya mati rasa total, saya tidak bisa merasakan apa pun. Itulah sebabnya saya segera melepas sarung tangan. Namun untungnya itu hanya hantaman, dan saya sudah pulih dengan baik,” jelas Marquez.
Menjelang paruh kedua musim, Marquez menyatakan akan tetap fokus dan tidak menyerah dalam perebutan gelar. Namun ia juga mengisyaratkan perlunya kehati-hatian agar bisa menjaga kondisi fisik untuk balapan-balapan krusial yang akan datang.
“Ada begitu banyak balapan yang akan datang, dan dalam kecelakaan seperti itu Anda bisa melukai jari dan kalah dalam balapan. Anda harus berhati-hati, tetapi Anda tidak bisa melakukan serangan waktu dengan berpikir untuk tidak mengalami kecelakaan,” tutupnya.
Sebagai catatan, pengalaman seperti ini juga pernah dirasakan oleh Jorge Lorenzo pada masa aktifnya di MotoGP. Ia dikenal sebagai pembalap yang tampil cepat namun harus membayar mahal dengan cedera saat mengalami kecelakaan di lintasan yang tak bersahabat. Hal serupa tampaknya kini menjadi pelajaran berharga bagi Marquez di tengah upayanya bangkit dan bersaing memperebutkan gelar juara musim ini. (boi)