Otoplasa.co – Indonesia semakin menarik di mata investor khususnya yang terlibat dalam pengembangan mobil listrik. Kali ini LG Energy Solution, anak perusahaan LG Group bersama Pemerintah telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk membangun pabrik baterai di Jawa Tengah dan Maluku Utara.
Yang bikin takjub, investasi yang ditanamkan mencapai 9,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 137,5 triliun. Jumlah ini tercatat yang paling fantastis, terutama yang berhubungan dengan dunia otomotif. Meskipun LG belum mengungkapkan secara resmi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan MoU telah diteken pada 18 Desember 2020 lalu.
“Kami telah menandantangani MoU pembangunan pabrik baterai listrik terintegrasi dari hulu ke hilir. Mulai dari penambangan, smelter, prekursor, ketoda, mobil hingga fasilitas daur ulangnya,” kata Bahlil dalam diskusi virtual, Kamis (31/12/2020).
Seperti diketahui Indonesia merupakan penghasil nikel terbesar dan 70 persen produksinya akan digunakan untuk memproduksi baterai mobil listrik yang harus diproses di sini. Dengan sumber daya alam yang luar biasa, Indonesia berpeluang menjadi negara besar dalam pengembangan kendaraan listrik.
Yang menarik dalam pengembangan pabrik baterai bersama LG akan melibatkan beberapa BUMN seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang (ANTM), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir memastikan investasi ini berjalan dari sisi produksi dan pasar di dalam dan luar negeri. Menurutnya, investasi LG akan bermitra dengan konsorsium baterai BUMN di seluruh rantai pasok produksi.
“Pelaksanaannya akan ditindaklanjuti dengan studi bersama (joint study) untuk mengukur secara detail kerja sama yang akan dilakukan kedua pihak dari sektor hulu sampai hilirnya,” wanti Erick.
Baterai hasil produksi nantinya akan menyuplai ke pabrik mobil listrik pertama di Indonesia. Jadi ke depan wujud baterai bakal bisa diakomodir ke berbagai merek pabrikan otomotif. Sebagai informasi kualitas dan kekuatan baterai sangat menentukan harga suatu mobil listrik karena mencapai hingga 40 persen. (anto/01-01-2021)
