Otoplasa.co, Jepang – Suplier atau pemasok utama produk pegas mengalami insiden ledakan, sontak Toyota Motor Corporation mengumumkan penghentian sementara produksi RAV4 dan Harrier di Jepang mulai 10 Maret 2025. Diketahui akibat insiden fatal ini sampai menimbulkan korban jiwa satu orang.
Kecelakaan kerja terjadi di salah satu pemasok utama suku cadang Toyota, Chuo Spring Co yang terjadi pada 6 Maret 2025 di Toyota City. Lokasi tepatnya di sebuah alat pengumpul debu di fasilitas Chuo Spring Co. Akibatnya, satu pekerja dilaporkan meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka-luka. Toyota langsung melakukan evaluasi di area terdampak sehari setelah kejadian, yang kemudian berujung pada keputusan penghentian produksi.

Hingga saat ini, penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan, tetapi dampaknya terhadap rantai pasokan domestik Toyota sangat signifikan. Sebagai informasi, Toyota merupakan pemegang saham utama di Chuo Spring Co. Perusahaan ini memproduksi berbagai komponen otomotif, termasuk pegas sasis, pegas presisi, serta kabel pengendali. Gangguan dalam produksinya berpotensi menghambat distribusi suku cadang bagi Toyota dan klien lainnya.
Dampak pada Produksi dan Pasar
Untuk Indonesia sendiri, permintaan RAV4 maupun Harrier bagi Toyota mungkin masih dalam hitungan jari karena by order, namun dampak pasar ke negara lain cukup signifikan, terutama Amerika. Asal tahu saja, penghentian produksi ini akan mempengaruhi dua jalur perakitan di pabrik Takaoka, tempat RAV4 dan Harrier diproduksi. Selain itu, dua jalur produksi lainnya di pabrik Toyota Industries Corp. yang juga merakit RAV4 akan ikut ditutup.
Meskipun Toyota belum dapat memastikan dampak penghentian produksi terhadap pengiriman RAV4 dan Harrier, perusahaan sedang mempertimbangkan strategi produksi pemulihan. “Kami belum bisa memberikan perkiraan yang jelas mengenai dampaknya terhadap angka produksi saat ini,” ujar juru bicara Toyota. Evaluasi lebih lanjut akan dilakukan pada 10 Maret 2025.
Pasar Amerika Serikat dan Produksi di Jepang
RAV4 merupakan salah satu model terpenting bagi Toyota, terutama di Amerika Serikat. Pada tahun 2024, SUV ini berhasil menjadi mobil terlaris, mengungguli Ford F-150. Toyota tercatat menjual 475.193 unit RAV4 di pasar AS tahun lalu, melampaui total penjualan Tacoma dan Tundra.
Sebagian besar unit RAV4 yang dijual di Amerika Serikat diproduksi di Amerika Utara. Namun, sekitar 21 persen berasal dari Jepang, terutama varian Plug-In Hybrid (sebelumnya dikenal sebagai RAV4 Prime). Dengan penghentian produksi ini, pasokan unit impor dari Jepang kemungkinan akan terpengaruh, meskipun Toyota masih mengevaluasi dampak lebih lanjut terhadap distribusi globalnya. (ton)