Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Klop Keluhan Pecco & Quartararo di Mugello

Ban Cepat Aus & Motor Bergetar

keluhan Pecco

Otoplasa.co – Francesco ‘Pecco’ Bagnaia dan Fabio Quartararo ternyata kompak mengeluhkan kondisi ban dan motor bergetar saat balapan MotoGP Italia, khususnya di Mugello. Keduanya mengaku tidak bisa tampil kompetitif.

Demikian dua pembalap pabrikan berbeda ini menyakan keluhan yang sama. Hanya saja Pecco lebih condong menyalahkan ban depan, sedangkan El Diablo di ban belakang. Kendati hasil akhir tetap memberikan tambahan poin pada race utama bagi keduanya, Pecco (13 poin) dan Quartararo (2).

Yang menarik di awal-awal balapan, Pecco mampu membawa GP25 Ducati Lenovo-nya bersaing sengit dengan duo Marquez. Bahkan sempat terjadi beberapa kali senggolan pada fase awal balapan di Sirkuit Mugello.

Fabio Quartararo Keluhan
Fabio Quartararo kembali mengeluhkan degradasi ban belakang motornya

Namun, performa impresif Bagnaia tidak bertahan lama. Usai enam lap pertama, pembalap asal Italia itu mulai kesulitan menjaga kecepatan akibat keausan pada ban depan motornya. Ia mengaku harus melambat drastis untuk menghindari risiko kecelakaan.

“Aku benar-benar ingin tetap di depan. Aku merasa bagus awalnya. Namun setelah enam lap, ban depan mulai aus,” ungkap Bagnaia seperti dilansir Speedweek.

“Aku harus melambat, kalau tidak aku akan crash,” yakinnya.

Grip ban yang terus tergerus, membawa Bagnaia merasakan selip hebat pada bagian depan motor. Hal ini membikin ritmenya menurun drastis, dan akhirnya tidak mampu menjaga posisi di barisan depan. Dan kondisi makin memburuk menjelang akhir balapan, ketika Bagnaia disalip oleh Fabio Di Giannantonio dua lap menjelang finish. Tak hanya keausan ban depan, Bagnaia juga mengungkapkan adanya getaran hebat di ban belakang motor Ducati GP25 miliknya.

“Aku mengalami getaran hebat di ban belakang. Aku harus lebih melambat lagi,” sesalnya.

“Dengan GP25 sekarang, aku tak bisa melaju seperti biasa. Aku tak bisa mengerem seperti sebelumnya. Kalau kupaksa, akan kehilangan kendali.”

Alih-alih memaksakan diri, juara dunia MotoGP dua kali itu memilih mengatur ritme agar bisa menyelesaikan balapan dengan aman. Ia menyebut banyak hal harus diperbaiki, namun belum ada perubahan signifikan pada motornya.

“Aku punya terlalu banyak masalah sekarang, ini bukan saat yang tepat untuk coba-coba hal baru. Kami selalu bilang harus ada yang diubah, tapi tak ada yang berubah,” ucap Bagnaia dengan nada kecewa.

“Padahal aku tahu bisa bersaing untuk menang, enam atau tujuh lap awal adalah buktinya. Tapi setelah itu putus begitu saja. Aku kehilangan grip depan dan tak bisa melakukan yang kuinginkan.”

Menariknya, masalah yang dialami Bagnaia ini serupa dengan yang dikeluhkan Fabio Quartararo pada motor Yamaha YZR-M1. Pembalap Prancis itu juga kerap mengalami degradasi ban belakang yang cepat dan getaran pada motornya, sehingga kesulitan tampil kompetitif dalam balapan panjang.

“Jika begini terus ini adalah akhir dari kejuaraan,” jujur Quartararo.

Jadi bagi pendukung dua pembalap, harap lebih bersabar. Mengingat kondisi keduanya yang masih kesulitan tune-in dengan motornya masing-masing. (boi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *