Otoplasa.co – Apa artinya jika Hyundai mengklaim kecepatan maksimal standar Hyundai Staria mencapai 185 km/jam?
Tentu ini merupakan sensasi yang luar biasa mengingat sosoknya sebagai MPV. Dimana model seperti ini secara umum dibuat bukan untuk mengejar kecepatan, melainkan mampu memberikan kenyamanan dan keamanan kepada seluruh penumpangnya.
Menilik desain Hyundai Staria yang bagaikan peluru dan tampak aerodinamis, tentu bukan hal yang aneh bilamana MPV Premium asal Korea Selatan itu bisa melaju hingga 185 km/jam. Padahal sosoknya lumayan bongsor dan memiliki kemampuan memuat hingga 9 penumpang, tentu kembali kepada beragam teknologi apa saja yang menyertai MPV ini.
Namun yang paling utama adalah racikan dapur pacunya. Hyundai Staria memboyong mesin diesel R2.2 VGT dengan transmisi otomatis 8-percepatan. Tenaga mesinnya mencapai 177 PS/3800 rpm dan torsi maksimal 430 Nm/1500 – 2500 rpm. Dari spesifikasi teknisnya terpampang jelas betapa bertenaganya mesin dieselnya. Dari posisi diam hingga melaju 100 km/jam hanya membutuhkan waktu 12,4 detik.
Konsekuensinya dengan teknologi tinggi mesin dieselnya, asupan bbm-nya pun wajib bukan abal-abal. Melainkan harus menggunakan Pertamina DEX dan jangan sekali-kali memakai solar subsidi, supaya tak ada kendala dikemudian hari. Bila sudah seperti ini wajar sekali konsumen yang dibidik sangat segmented, mengingat Hyundai Staria dibandrol sebagai berikut (OTR Jakarta):
– Staria Signature 7: Rp 1,020,000,000,-
– Staria Signature 9: Rp 888,000,000,-
Adanya tambahan angka 7 dan 9 adalah kemampuan memuat jumlah penumpang. Makin sedikit penumpang yang dibawa, maka semakin bertabur fitur mewahnya. Oh iya Hyundai Staria sesungguhnya ada yang memiliki konfigurasi jok hingga 11 orang. Hanya saja PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) tak menyertakannya.
Alasannya sangat masuk akal karena jarang sekali MPV Premium terisi penuh hingga 11 orang. Kalaupun ada untuk kepentingan bisnis transportasi dan menjadikan fiturnya banyak berkurang. Semisal jok yang tak bisa berputar 180 derajat lagi hingga kapasitas bagasi yang berkurang banyak.
Di segmennya, Hyundai Staria bakal berusaha menyodok dominasi Toyota Alphard dan Vellfire sebagai penguasa pasar MPV Premium. Pamor keduanya sebagai kereta kencana bakal diuji. Apakah tetap bertahan atau bakal ada pergeseran perpindahan konsumen, atau justru pasar MPV Premium bakal membesar?
Tentu masih butuh waktu untuk membuktikannya. Penasaran?
Segera saja datang ke diler Hyundai terdekat supaya bisa membandingkannya. (anto)
