Otoplasa.co, Kediri – PT Jasa Raharja Perwakilan Kediri bergerak cepat menyerahkan santunan kepada ahli waris korban kecelakaan tragis yang terjadi pada Rabu siang (4/12/2024) di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Kras, Kabupaten Kediri. Insiden ini melibatkan Kereta Api Matarmaja jurusan Malang-Jakarta dengan sebuah ambulans.
Akibat kecelakaan tersebut, pengemudi ambulans asal Desa Petok, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, meninggal dunia di tempat. Dalam waktu kurang dari dua jam, Jasa Raharja menyerahkan santunan kepada orang tua korban selaku ahli waris. Kepala PT Jasa Raharja Perwakilan Kediri, Nur Asnawi Azis, melalui Penanggung Jawab Samsat Katang, M. Rivan Hadinata, menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga korban sebagai bentuk empati perusahaan.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Penyerahan santunan ini adalah bentuk tanggung jawab kami sesuai amanat Undang-Undang untuk memberikan perlindungan dasar kepada masyarakat yang mengalami kecelakaan lalu lintas,” ungkap Rivan.
Himbauan Kewaspadaan di Perlintasan Tanpa Palang Pintu
Seiring dengan insiden ini, Kasat Lantas Polres Kediri, AKP Jodi Indrawan, bersama Kanit Gakum Polres Kediri, Iptu Budi Winaryanto, menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
“Pengemudi diimbau untuk selalu memerhatikan tanda-tanda dan kondisi di sekitar perlintasan kereta api. Pastikan jalur aman sebelum melintas untuk menghindari kecelakaan yang dapat merenggut nyawa,” ujar AKP Jodi.
Selain itu, Nur Asnawi Azis menambahkan bahwa Jasa Raharja tidak hanya fokus pada pemberian santunan, tetapi juga mendukung program pemerintah terkait pencegahan kecelakaan lalu lintas. “Upaya edukasi dan sosialisasi mengenai keselamatan di jalan, khususnya di titik rawan seperti perlintasan tanpa palang pintu, terus kami galakkan,” tambahnya.
Kewaspadaan Melintasi Perlintasan Kereta Api
Perlintasan kereta api tanpa palang pintu kerap menjadi titik rawan kecelakaan. Untuk meningkatkan keselamatan, masyarakat diminta mematuhi beberapa langkah penting:
1. Berhenti sejenak sebelum perlintasan untuk memastikan jalur bebas dari kereta api.
2. Amati dan dengarkan tanda-tanda peringatan, seperti bunyi klakson kereta atau lampu peringatan di sekitar perlintasan.
3. Prioritaskan keselamatan dengan tidak memaksakan melintas jika ada kereta api yang mendekat.
4. Dorong partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah dalam memasang rambu atau palang pintu di perlintasan yang rawan kecelakaan.
Kecelakaan di Desa Kras menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat melintasi perlintasan kereta api. Dengan sinergi antara pihak berwenang, Jasa Raharja, dan masyarakat, diharapkan angka kecelakaan di perlintasan kereta dapat diminimalkan di masa depan.
Jasa Raharja terus berkomitmen mendampingi korban kecelakaan lalu lintas dan keluarganya, seraya mendukung upaya pencegahan untuk menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman. (dia)
