Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Jangan Sembarangan Foto Mobil ADAS Berteknologi LiDAR!

Sayangi Sensor Kamera Digitalmu

Foto ADAS LiDAR

Otoplasa.co – Perkembangan teknologi keamanan dan kenyamanan mobil sekarang makin canggih. Bila sebelumnya kita telah mengenal ADAS, atau Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) berupa sistem terintegrasi yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara. Nah khusus bagian ADAS dengan level yang lebih canggih, yakni LiDAR (Light Detection and Ranging), maka perlu berhati-hati khususnya bagi para fotografer, yang tak ingin sensor kamera digitalnya rusak.

Foto ADAS LiDAR
Jangan Sembarangan Foto Mobil ADAS Berteknologi LiDAR!

Lho kok bisa?
Ya, LiDAR pada kendaraan otonom canggih diduga dapat merusak sensor kamera digital. Seiring kemajuan teknologi kendaraan otonom, penggunaan LiDAR menjadi semakin umum, terutama di Eropa. Teknologi ini memungkinkan mobil tanpa pengemudi untuk “melihat” lingkungannya melalui pancaran sinar laser.

Namun, di balik kecanggihannya, muncul kekhawatiran baru bahwa sinar laser dari sistem LiDAR berpotensi merusak sensor kamera digital, terutama yang digunakan di perangkat digital seperti kamera DSLR dan mirrorless.

LiDAR bekerja dengan memancarkan pulsa laser inframerah ke sekeliling kendaraan, lalu menangkap pantulan cahayanya untuk memetakan lingkungan dalam bentuk tiga dimensi. Teknologi ini menawarkan presisi tinggi, bahkan dalam kondisi minim cahaya. Namun, laser yang digunakan dalam LiDAR biasanya memiliki intensitas tinggi, terutama pada sistem dengan jangkauan jauh atau presisi tinggi.

Kasus Kerusakan Kamera Digital
Beberapa laporan insiden menyebutkan kamera digital rusak setelah berada di sekitar kendaraan uji otonom yang menggunakan LiDAR. Sensor gambar kamera, terutama jenis CMOS, dilaporkan mengalami kerusakan permanen akibat paparan langsung sinar laser LiDAR. Masalah ini sering terjadi ketika kamera diarahkan secara langsung ke sumber laser dalam jarak dekat atau dalam posisi diam.

Perlu diketahui sensor kamera digital sekarang sangat sensitif terhadap cahaya dengan intensitas tinggi. Laser inframerah dari LiDAR memang tidak terlihat oleh mata manusia, namun tetap dapat menimbulkan overexposure ekstrem pada sensor, bahkan merusaknya secara permanen bila paparannya berlebihan.

Padahal sistem LiDAR sendiri pada kendaraan sangat bermanfaat meningkatkan kewaspadaan mobil. Terutama membantu untuk membangun citra 3D lingkungan sekitar, mendeteksi objek (pejalan kaki, kendaraan, rambu), dan membantu sistem pengambilan keputusan dalam mengemudi otomatis. Kendati begitu tidak semua model memiliki LiDAR sebagai standar, masih banyak yang bersifat opsional atau tergantung pasar (misalnya, Jerman, AS, dan Cina sebagai pasar utama).

Kabar lainnya menyebutkan beberapa startup kendaraan listrik dan teknologi otonom lain seperti Cruise, Zoox, Aurora, dan Baidu Apollo juga menggunakan LiDAR secara ekstensif. Tak mengherankan fenomena ini memicu kekhawatiran di kalangan fotografer profesional, videografer, dan pegiat media yang sering memotret kendaraan di jalan atau dalam pameran otomotif.

Beberapa produsen kamera menyarankan untuk berhati-hati saat menggunakan kamera di sekitar kendaraan otonom yang sedang diuji. Bahkan regulator otomotif dan otoritas keselamatan lalu lintas mulai menyoroti isu ini. Di beberapa negara, sudah ada peringatan agar pengembang kendaraan otonom tidak mengarahkan sistem LiDAR ke arah publik dalam kondisi statis atau saat berada di ruang tertutup.

Solusi dan Langkah Pencegahan
Sebagai solusi, beberapa produsen LiDAR kini mulai mengadopsi teknologi dengan output daya yang lebih rendah atau sistem pemindaian yang menghindari pemfokusan laser dalam satu titik terlalu lama. Alternatif lain adalah penggunaan sistem pelindung pada kamera atau pengingat otomatis bagi pengguna kendaraan agar tidak mengaktifkan LiDAR di area publik secara tidak perlu.

Untuk para fotografer, disarankan agar tidak mengarahkan kamera langsung ke sumber cahaya aneh atau pancaran cahaya berdenyut yang tidak dikenali, terutama saat memotret kendaraan modern yang sedang melakukan uji jalan.

Jadi dapat disimpulkan, LiDAR adalah tonggak penting dalam perkembangan kendaraan otonom. Namun, sebagaimana teknologi baru lainnya, penggunaannya harus memperhitungkan aspek keamanan, tidak hanya bagi manusia tetapi juga perangkat teknologi di sekitarnya. Dengan regulasi yang tepat dan kesadaran bersama, teknologi ini dapat berkembang tanpa menimbulkan risiko yang tak diinginkan. (ton)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *