Otoplasa.co, Surabaya – Indonesia menempati posisi kedua dunia dalam jumlah sepeda motor. Pangsa pasar yang besar bagaikan surga di mata produsen kendaraan roda. Tak mengherankan jumlah sepeda motor di negara kita mencapai 112 juta unit.
Berada di peringkat kedua dunia, posisi ini hanya berada di bawah India, yang memimpin dengan 221 juta unit. Fakta ini menggarisbawahi peran vital sepeda motor dalam menunjang mobilitas masyarakat Indonesia di tengah keterbatasan infrastruktur transportasi umum, terutama di wilayah-wilayah terpencil.
Data tersebut diungkap oleh Seasia.stats melalui laporan terbarunya yang dipublikasikan di media sosial. Dalam laporan itu, dominasi negara-negara Asia terlihat jelas dalam daftar 10 besar negara dengan populasi sepeda motor terbanyak. Berikut urutan lengkapnya:
1. India – 221 juta unit
2. Indonesia – 112 juta unit
3. Tiongkok – 85 juta unit
4. Vietnam – 58 juta unit
5. Thailand – 22 juta unit
6. Pakistan – 18 juta unit
7. Malaysia – 15 juta unit
8. Arab Saudi – 14 juta unit
9. Taiwan – 14 juta unit
10. Brasil – 13 juta unit
Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa yang tersebar di ribuan pulau, sepeda motor menjadi moda transportasi andalan masyarakat Indonesia. Selain efisien dalam penggunaan bahan bakar, sepeda motor juga dinilai lebih adaptif terhadap kondisi geografis yang beragam dan padatnya lalu lintas di kawasan perkotaan.
Di sisi industri, PT Astra Honda Motor (AHM) tercatat sebagai produsen kendaraan roda dua terbesar di Indonesia. Perusahaan ini mendominasi pasar dengan pangsa lebih dari 70 persen, menawarkan berbagai jenis sepeda motor mulai dari skuter matik hingga sport. Kehadiran AHM menjadi tulang punggung industri otomotif roda dua nasional, sekaligus mencerminkan tingginya permintaan konsumen di dalam negeri.
Tingginya populasi sepeda motor di Indonesia juga berdampak signifikan terhadap sektor ekonomi, industri suku cadang, hingga layanan purna jual. Meski demikian, tantangan seperti kemacetan dan polusi udara masih menjadi perhatian yang perlu ditangani secara menyeluruh oleh berbagai pemangku kepentingan. (boi)