Otoplasa.co, Jepang – Gegap persaingan F1 di luar lintasan tak kalah seru. Kali ini Honda mengklaim bahwa punya hak suara atau ‘veto’ untuk menentukan susunan pembalap di Aston Martin tahun depan. Artinya salah satu pembalap di tim asal Inggris ini antara Fernando Alonso dan Lance Stroll harus angkat kaki.
Seperti diketahui mulai 2026, Honda menjalin kemitraan dengan Aston Martin di pentas F1. Honda berperan sebagai pemasok mesin di sisi teknis, namun tetap memiliki suara dalam pemilihan pembalap. Honda telah mengonfirmasi bahwa mereka akan turut ambil bagian dalam proses penentuan susunan pembalap di tim Aston Martin.
Pabrikan asal Jepang itu memulai babak baru dengan meninggalkan Red Bull Racing yang telah berkolaborasi sejak 2019. Pada periode tersebut, Honda berperan penting dalam empat gelar juara dunia yang diraih Max Verstappen. Kolaborasi ini terasa indah setelah di GP Jepang lalu Max Verstappen sukses keluar sebagai juara pertama dan memberikan kado perpisahan di sirkuit Suzuka milik Honda.
Kini, fokus Honda beralih ke Aston Martin, tim yang tengah berambisi menjadi penantang gelar juara dunia dalam beberapa tahun ke depan. Di bawah kepemimpinan Lawrence Stroll, Aston Martin telah melakukan investasi besar, termasuk membangun markas baru di Silverstone dan merekrut desainer legendaris Adrian Newey untuk memimpin departemen teknis.
Peran Honda dalam Penentuan Pembalap
Saat ini, Aston Martin memiliki dua pembalap utama: Fernando Alonso dan Lance Stroll, yang dikontrak hingga akhir musim 2025. Namun, masa depan keduanya setelah itu bisa dipengaruhi oleh keputusan bersama antara tim dan Honda. Presiden Honda, Koji Watanabe, dalam wawancara bersama The Japan Times di sela Grand Prix Jepang, menyatakan bahwa pihaknya akan turut memberikan masukan dalam penentuan pembalap mulai 2026.
“Jumlah kursi memang terbatas, tetapi kami tetap akan menyuarakan pendapat sebagai Honda dalam menentukan pembalap untuk musim 2026 dan seterusnya,” terang Watanabe.
“Meski tim tetap memiliki keputusan akhir, situasinya akan serupa seperti saat kami bekerja sama dengan Red Bull, di mana kami tetap memiliki suara,” tegasnya.
Sebagai catatan, Honda sebelumnya juga secara aktif mendukung karier Yuki Tsunoda di Formula 1 melalui koneksi mereka dengan tim Red Bull dan AlphaTauri. Bila seperti ini, besar kemungkinan Honda juga akan memperjuangkan kelanjutan karir Tsunoda di F1.
Antara Alonso & Stroll?
Menilik dua nama pembalap ini, Fernando Alonso, merupakan juara dunia dua kali, yang tetap menunjukkan performa kompetitif meski telah berusia 43 tahun. Bila ia bertahan hingga 2026, pengalamannya akan sangat berharga dalam pengembangan mobil baru hasil kolaborasi Honda dan Newey. Namun, faktor usia dan kemungkinan pensiun bisa menjadi penghalang.
Terlebih ada faktor lain bahwa hubungan antara Alonso dan Honda sempat memanas saat masih membela McLaren. Dimana ketika itu pembalap asal Spanyol tersebut terang-terangan pernah menyingung mesin Honda setara GP2. Nah akankah Alonso yang akan tersingkir oleh Tsunoda atau tidak, masih menunggu kepastian hingga beberapa bulan ke depan.
Ironisnya tanda-tanda Alonso mulai dipinggirkan telah terlihat. Pada GP Bahrain akhir pekan nanti, Aston Martin memberikan kesempatan kepada rookie muda, Felipe Drugovich untuk menjajal AMR25 di sesi latihan pertama. Setelah itu pada FP2, barulah Alonso kembali ke kokpit mobil F1 Aston Martin.
Sementara itu, Lance Stroll, merupakan putra pemilik tim Lawrence Stroll, yang tentu saja memiliki posisi yang relatif aman secara politik dalam tim. Namun, performa di lintasan akan menjadi penentu utama apakah ia bisa mempertahankan kursinya di tengah pengaruh Honda yang mungkin menginginkan pembalap muda potensial seperti Tsunoda.
Jadi siapa yang kira-kira akan tersingkir? (boi)
