Otoplasa.co, Jepang – Honda dan Nissan sepakat segera melakukan restrukturisasi secepatnya di pertengahan Februari. Keduanya akan mengumumkan garis besar rencana integrasi bisnis, seperti yang dilaporkan The Japan Times.
Sesungguhnya sesuai roadmap yang sebelumnya telah disepakati bersama, pengumuman restrukturisasi harusnya telah ada di akhir Januari. Hanya saja ada penundaan karena Honda sendiri sangat berhati-hati, mengingat sebagai perusahaan yang sangat sehat dan kini harus merger dengan Nissan yang dilanda kesulitan keuangan.
Untuk itu Honda ingin lebih mendalami langkah-langkah restrukturisasi yang dilakukan Nissan. Santer terdengar keduanya akan mempercepat diskusi dalam komite mereka untuk mempersiapkan integrasi ini.
Di sisi lain, Mitsubishi Motors walaupun telah menyatakan tak akan bergabung dengan aliansi antara keduanya, namun tetap memantau perkembangan yang terjadi. Perusahaan ingin menunggu hasil diskusi antara Honda dan Nissan sebelum mengambil keputusan akhir.
Seperti diketahui kinerja bisnis Nissan yang buruk menjadi hambatan utama dalam pembahasan integrasi ini. Honda mensyaratkan Nissan untuk melakukan langkah-langkah restrukturisasi sebagai syarat untuk merger antara keduanya. Hal ini sangat dinantikan Honda seperti apa wujud keseriusan Nissan.
Sejauh ini Nissan berencana memangkas 9.000 pekerja, setara dengan sekitar 7% dari total karyawannya, serta mengurangi kapasitas produksi sebesar 20%. Namun, langkah yang diambil baru mencakup pemangkasan kapasitas produksi sebesar 25% di tiga pabriknya di Amerika Utara. Jika Nissan tidak segera menyusun rencana konkret, pembahasan integrasi bisa saja dibatalkan.
Pada Desember tahun lalu, Honda dan Nissan mengumumkan bahwa mereka tengah mempertimbangkan integrasi guna meningkatkan efisiensi produksi, termasuk dengan merestrukturisasi basis produksi mereka. Selain itu, keduanya juga berupaya mengurangi beban investasi besar dalam pengembangan kendaraan listrik dengan berbagi perangkat lunak pada kendaraan. Khususnya demi menghadapi kompetitor dari Tiongkok yang berjaya di era booming kendaraan listrik secara global. (boi)