Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us
OTOLAW  

Hino Terancam Denda Rp 24 Triliun di Amerika Serikat

Imbas Jual 105 Ribu Unit Mesin Diesel Uji Emisi Palsu dari 2010 - 2022

Hino Denda Uji Emisi

Otoplasa.co, Amerika Serikat – Laporan menarik disampaikan The Japan Times pada Kamis, 16 Januari 2025 tentang pemalsuan data uji emisi palsu yang dilakukan Hino di pasar otomotif Amerika Serikat. Terungkap sejak 2010 – 2022, Hino Motors menjual sebanyak 105 ribu unit mesin diesel tugas berat dengan mencantumkan hasil uji emisi yang tidak sesuai dengan ketentuan. Dampaknya Pengadilan Distrik AS di Detroit menyebutkan Hino melakukan penipuan dan terancam denda hingga Rp 24 triliun.

Demikian pabrikan truk dan mesin diesel asal Jepang yang masih satu grup dengan Toyota ini didakwa melakukan penipuan. Mesin diesel tugas beratnya tidak memenuhi standar emisi, yang harus dihadapi Hino dengan beragam konsekuensi. Adapun macam denda hukuman akan diputuskan dan masih harus disetujui oleh hakim AS, diantaranya meliputi:
– Denda pidana sebesar $ 521,76 juta.
– Denda perdata sebesar $ 442,5 juta kepada otoritas AS.
– Pembayaran sebesar $ 236,5 juta kepada negara bagian California.

Hino denda uji emisi
Mesin diesel tugas berat buatan Hino terbukti melakukan pemalsuan data uji emisi

Hukuman denda ini sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Pemerintah Jepang dan hal yang sama telah memasuki masa-masa final di Pengadilan Distrik AS di Detroit oleh Pemerintah AS. Bahkan sebuah laporan panel mengungkapkan pada 2022, Hino telah memalsukan data emisi pada beberapa mesin sejak setidaknya tahun 2003.

Konsekuensi Hukum dan Kepatuhan
Hino setuju untuk mengaku bersalah atas konspirasi kriminal jangka panjang dan menjalani masa percobaan selama lima tahun. Selama masa tersebut, Hino dilarang mengimpor mesin diesel yang diproduksinya ke AS serta diwajibkan menjalankan program kepatuhan dan etika yang komprehensif, menurut Departemen Kehakiman dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA).

Program Mitigasi dan Perbaikan
Sebagai bagian dari penyelesaian, Hino juga akan menjalankan program mitigasi senilai $155 juta untuk mengimbangi emisi udara berlebih akibat pelanggaran tersebut dengan mengganti mesin kapal laut dan lokomotif. Selain itu, ada program penarikan kembali (recall) senilai $144,2 juta untuk memperbaiki mesin pada truk berat keluaran 2017-2019.

EPA menyatakan bahwa Hino mengakui telah mengajukan aplikasi sertifikasi mesin palsu antara tahun 2010 dan 2019. Hino juga didapati mengubah data uji emisi, melakukan uji secara tidak benar, serta memalsukan data tanpa melakukan pengujian yang diperlukan.

Pernyataan Hino Motors
Di sisi lain, Presiden Hino, Satoshi Ogiso, mengatakan bahwa perusahaan telah meningkatkan budaya internal, pengawasan, dan praktik kepatuhannya. “Penyelesaian ini adalah langkah penting untuk menyelesaikan masalah warisan yang telah kami upayakan agar tidak lagi menjadi bagian dari operasi atau budaya Hino,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Penyelidikan dan Temuan Awal
Sementara itu Dewan Sumber Daya Udara California (CARB) memulai penyelidikan pada 2019 setelah menemukan inkonsistensi dalam data emisi Hino saat meninjau aplikasi sertifikasi mereka. “Hino dengan sengaja memanfaatkan keuntungan yang tidak sah dari insentif California yang dirancang untuk mempercepat adopsi teknologi transportasi bersih, yang melindungi kesehatan dan keselamatan warga California dari polusi,” kata Jaksa Agung California Rob Bonta.

Akibat skandal pemalsuan uji emisi tersebut, Hino mencatat kerugian luar biasa sebesar ¥230 miliar (sekitar $1,54 miliar) pada laporan keuangan kuartal kedua mereka pada Oktober lalu untuk menutupi biaya penyelesaian litigasi ini.

Selain Hino sesungguhnya ada kasus serupa yang dilakukan oleh pelaku industri otomotif yang lain. Pada dekade lalu, beberapa produsen otomotif mengakui menjual kendaraan dengan emisi diesel berlebih. Contohnya adalah Volkswagen, yang membayar lebih dari $20 miliar dalam bentuk denda, penalti, dan penyelesaian setelah mengakui pada 2015 bahwa mereka telah memanipulasi uji emisi dengan memasang “defeat devices” dan perangkat lunak canggih di hampir 11 juta kendaraan di seluruh dunia. (boi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *