Otoplasa.com – Ada yang istimewa ketika Lewis Hamilton naik podium pertama di GP Styria akhir pekan lalu. Dia ditemani oleh seorang wanita kulit hitam, Stephanie Travers yang merupakan ahli pelumas Petronas yang juga tergabung pada Tim Mercedes. Stephanie pun layak didaulat menjadi wanita kulit hitam pertama yang mendapat kehormatan naik podium F1.
Hamilton dan tim sengaja memilih Stephanie untuk menerima trofi konstruktor dan demi menunjukkan kepada dunia bahwa mereka anti rasis. Menjunjung tinggi nilai kesetaraan sebagai sesama manusia.
“Ini momen yang penting dan Stephanie merupakan salah satu rekan tim saya. Dia adalah insinyur ahli fluida kami dan kami bangga dengan kemauan kerja kerasnya,” bangga Hamilton di cuitannya media sosial.
Terpilih sebagai anggota tim elit F1 tentu hal yang sulit bagi semua orang. Stephanie terpilih setelah menyisihkan 7000 pelamar. Insinyur kimia asal Zimbabwe ini baru berusia 25 tahun dan baru bergabung dengan Petronas Mercedes pada 2019 setelah berhasil melewati proses seleksi lima tahap yang ketat.
Kepala Eksekutif Grup Petronas Giuseppe D’Rrigo mengatakan sangat bangga dengan peran Stephanie. Menurutnya keahliannya sangat langka dan bisa mengantarkan dan menjaga performa timnya sampai sekarang. “Saya percaya keahlian, semangat, tekad, dan sikap positifnya menjadikan tim kami bertambah kuat.”
Sementara itu Bos Tim Mercedes Toto Wolff tak kalah bangga. “Kami memiliki insinyur fluida yang hebat di laboratorium yang mampu menganalisa pelumas dari mobil dengan cepat dan sanggup merespons tantangan saat itu juga.” (anto/14-07-2020)
