Otoplasa.co, Jepang – Gagal merger dengan Honda, Dewan Direksi Nissan mempertimbangkan penggantian CEO dan menyiapkan pengganti. Hal ini perlu dilakukan demi menghadapi tekanan krisis keuangan yang dihadapi Nissan.
Menurut rencana Dewan Direksi Nissan bertemu pada 11 Maret atau Selasa hari ini. Agenda utama adalah membahas calon pengganti CEO Makoto Uchida yang dianggap semakin tidak dapat dipertahankan akibat kinerja buruk perusahaan otomotif Jepang tersebut. Kyodo melaporkan beberapa kandidat yang dipertimbangkan diantaranya termasuk Chief Financial Officer (CFO) Jeremie Papin dan Chief Planning Officer (CPO) Ivan Espinosa.

Hanya saja sumber informasi menyebutkan keduanya belum tentu dipilih karena keterkaitan mereka dengan kesalahan manajemen saat ini. Ada kemungkinan CEO berikutnya akan ditunjuk sebagai pemimpin sementara atau transisi, sehingga memberikan dewan lebih banyak waktu untuk menemukan pengganti permanen.
Sejauh ini juru bicara Nissan menolak berkomentar terkait rencana pertemuan ini. Kendati demikian informasi dari orang dalam menolak dan meminta identitas mereka dirahasiakan karena belum ada pengumuman resmi.
Yang menarik potensi pencopotan Uchida terjadi setelah gagalnya pembicaraan merger dengan Honda. Kegagalan ini memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan investasi dari perusahaan Taiwan, Foxconn, yang kini juga mempekerjakan dan memiliki mantan eksekutif Nissan, Jun Seki, sebagai kepala divisi kendaraan listrik.
Menilik ke belakang, krisis di pucuk pimpinan Nissan menjadi babak terbaru dalam drama panjang sejak pemecatan mantan Ketua Carlos Ghosn pada akhir 2018. Jika pergantian CEO terjadi, Nissan akan memiliki empat pemimpin dalam kurun waktu kurang dari enam tahun. Sungguh sangat ironis di tengah kepemimpinan yang silih berganti.
Hal ini tentu menimbulkan masalah pelik mengingat kondisi keuangan Nissan yang semakin memburuk serta kewajiban utang yang semakin mendekat. Dibandingkan masa lalu, kondisi Nissan saat ini jauh lebih rentan. Nissan sebelumnya juga pernah menunjuk pemimpin interim. Pada 2019, perusahaan mengangkat Yasuhiro Yamauchi sebagai CEO sementara setelah Hiroto Saikawa (pengganti Ghosn yang dicopot dari jabatannya).
Reuters juga melaporkan Nasib Uchida telah dipertanyakan sejak Desember lalu. Dimana waktu itu beberapa bulan ke depan akan menjadi periode krusial bagi masa depan dirinya dan Nissan. Uchida sendiri menyatakan bahwa menyelesaikan stagnasi yang dialami Nissan adalah prioritas utamanya sebelum ia bersedia mengundurkan diri.
Upaya Nissan Menghadapi Krisis Finansial
Di tengah ketidakpastian kepemimpinan, Nissan berupaya mengatasi krisis keuangan yang membayangi perusahaan. Beberapa langkah yang telah diambil antara lain restrukturisasi biaya operasional, peningkatan efisiensi produksi, dan penguatan kemitraan strategis, khususnya dengan Mitsubishi dan Renault dalam aliansi global mereka.
Selain itu, Nissan juga berfokus pada pengembangan kendaraan listrik (EV) guna bersaing di pasar otomotif yang semakin mengarah ke elektrifikasi. Investasi dalam inovasi teknologi dan diversifikasi produk menjadi kunci bagi perusahaan untuk tetap bertahan di tengah tekanan pasar dan persaingan yang ketat. Dengan tantangan keuangan yang semakin berat, keputusan mengenai kepemimpinan baru akan menjadi faktor penting dalam menentukan arah masa depan Nissan. (boi)