Otoplasa.co, Surabaya – Oli mesin adalah cairan yang berfungsi untuk melumasi, mendinginkan, dan melindungi mesin mobil. Oli mesin merupakan komponen yang penting dalam menjaga kualitas mesin mobil agar tetap optimal. Oli mesin yang jelek dan tidak berkualitas dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada mobil. Artinya ketersediaan oli menjadi faktor yang penting dalam kemajuan teknologi mobil. Hal ini berkontribusi pada meningkatnya permintaan persediaan oli mobil yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan bidang distributor oli mesin. Manajemen persediaan yang efektif dan tepat dapat memberikan dampak positif bagi bisnis yang bergerak pada bidang ini. Persediaan ini merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan.
Menjadi salah satu aset yang penting karena terkait dengan tercapainya pemenuhan kebutuhan pelanggan sehingga menjadi puas dan loyal. Persediaan juga merupakan sumber utama pendapatan dan merupakan sumber daya bagi keberlangsungan hidup perusahaan. Jika perpetaran persediaan sangat lambat menunjukkan rendahnya penjualan dan pada akhirnya akan mengganggu arus kas perusahaan. Oleh karena itu, persediaan perlu dikelola dengan baik agar selalu menjadi aset lancar yang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan.
Perusahaan yang bergerak dibidang distributor oli mesin dituntut untuk melakukan optimalisasi persediaan oli mesin. Jumlah permintaan yang banyak dan harga oli yang tidak murah menjadi salah satu penyebab pentingnya dilakukan optimalisasi karena jika salah dalam memperhitungkan jumlah persediaan yang menjadi stok pada gudang dapat mempengaruhi perputaran persediaan dan merupakan faktor penting pada perusahaan dibidang perdagangan. Masalah-masalah yang sering muncul pada perusahaan bidang ini yaitu penentuan jumlah persediaan masih didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu. Penentuan jumlah persediaan yang tidak optimal dapat memberikan pengaruh yang buruk bagi perusahaan dan sangat berisiko tinggi terhadap arus kas jika tidak segera dikelola dengan tepat. Kesulitan dalam memperkirakan permintaan juga memberikan dampak pada jumlah pemesanan yang terlalu tinggi atau juga bisa terlalu rendah. Dengan permasalahan-permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu metode yang dapat mengoptimalkan jumlah persediaan oli mesin sehingga dapat meminimalisir terjadi ketidakefisienan persediaan di gudang.
EOQ atau Economic Order Quantity adalah suatu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan jumlah pesanan dengan tujuan biaya total persediaan dan pembelian minimal. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa sepanjang tahun permintaan dan jumlah persediaan akan tetap. Jumlah yang tetap tersebut dapat mempermudah perusahaan dalam memprediksi secara akurat penjualan yang terjadi pada setiap tahunnya. Tujuan dari EOQ yaitu untuk menyeimbangkan antara biaya pemesanan, biaya penyimpanan serta meminimalkan biaya produksi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan perusahaan pada penerapan EOQ yaitu perusahaan dapat mengindentifikasi biaya pemesanan pada setiap kali pemesanan oli mesin dilakukan. Kemudian perusahaan dapat mengidentifikasi jumlah persediaan oli mesin yang dibutuhkan sekaligus mengidentifikasi biaya penyimpanan dan harga beli satuan barangnya. Jika komponen informasi yang dibutuhkan telah tersedia maka langkah berikutnya baru melakukan perhitungan dengan EOQ dengan rumus EOQ = √(2RS/PI) dengan keterangan sebagai berikut:
R adalah jumlah barang yang dibutuhkan
S adalah biaya pemesanan yang diperlukan
P adalah harga beli satuan
I adalah persentase biaya penyimpanan barang
Manfaat Yang Didapat dengan Menerapkan EOQ
Lima manfaat dengan menerapkan EOQ dapat dirasakan oleh perusahaan jika melakukannya secara konsisten. Pertama, dapat meminimalkan kehabisan persediaan dan kelebihan persediaan. Penerapan EOQ dapat meminimalkan persediaan tidak akan habis, karena pada metode ini ada tenggat waktu pemesanan dan kapan pesanan harus dilakakukan pada batas minim persediaan digudang. Adanya batasan maksimal persediaan juga memiliki keuntungan bagi perusahaan sehingga persediaan tidak akan melimpah atau bahkan bisa menyebabkan usang ataupun rusak. Banyaknya persediaan yang digudang juga akan menimbulkan biaya tambahan yaitu biaya penyimpanan.
Kedua, memastikan permintaan pelanggan terpenuhi tepat waktu artinya penerapan metode ini jika terdapat permintaan dari pelanggan maka perusahaan tidak akan mengalami kerugian karena cepat dalam melayani permintaannya dan tidak perlu menunggu persediaan datang dari pemasok.
Ketiga, menghindari kerugian akibat barang yang rusak atau tidak terjual. Ketika perusahaan tidak menentukan jumlah persediaan yang optimal sangat mungkin persediaan terlalu banyak pada gudang atau adanya penimbunan dan berakibat pada perubahan kondisi persediaan yaitu terjadi kerusakan atau usang karena tidak terjual.
Keempat, menekan biaya pemesanan dan pemeliharaan barang. Jumlah pesanan yang terlalu banyak dapat meningkatkan biaya pemesanan dan terlalu banyak barang di gudang akan meningkatkan biaya pemeliharaan. Adanya dua biaya tersebut menimbulkan ketidakefisienan pada sisi biaya yang sangat mungkin akan mengurangi keuntungan perusahaan pada periode tersebut.
Kelima, menyebabkan persediaan barang stabil yaitu dengan penerapan metode ini persediaan yang dimiliki perusahaan tidak akan terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi. Namun hal ini mengandung risiko tidak terpenuhinya permintaan pelanggan yang tiba-tiba melonjak tinggi karena perusahaan hanya menyediakan barang berdasarkan permintaan yang dapat diprediksi. Dari ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus tepat dalam menentukan jumlah persediaan oli mesin mobil sehingga tidak menghambat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan berakibat pada perolehan keuntungan yang maksimal. Perusahaan juga tidak akan mengalami kerugian akibat tidak terpenuhinya permintaan pelanggan, biaya penyimpanan dan usang atau rusaknya persediaan barang dagang.
Kelemahan Penerapan EOQ
Selain memberikan manfaat yang cukup banyak bagi perusahaan khususnya pada manajemen persediaan oli mesin, ternyata metode ini juga memiliki kelemahan. Pertama, kesulitan dalam memperoleh data yang akurat ketika terdapat permintaan yang mengalami fluktuasi dan sulit mengindentifikan secara akurat terkait persediaan baru. Kedua, model ini tidak dapat diterapkan secara sempurna jika permintaan persediaan tidak konstan. Ketiga, sangat mungkin asumsi-asumsi yang digunakan dalam model tersebut tidak sesuai dengan kondisi nyata sehingga sulit untuk dinilai keakuratannya. Keempat, tidak dapat memberikan solusi jika terjadi perubahan permintaan persediaan atau gangguan pada pasokan yang tiba-tiba dibutuhkan. Artinya bahwa mode EOQ hanya cocok unutk persediaan dengan pola permintaan yang stabil, tidak membantu jika tiba-tiba menerima permintaan dalam jumlah besar. Kelima, EOQ hanya digunakan untuk persediaan satu macam, bagaimana jika persediaan yang dimiliki perusahaan beraneka ragam? (*)
Emi Kusmaeni, S.E., M.Ak. adalah
– Dosen tetap STIESIA Surabaya pada prodi Akuntansi sejak tahun 2010.
– Selain mengajar beliau juga aktif dalam kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.