Otoplasa.co, Amerika Serikat – Untuk kesekian kali, Presiden Amerika Serikat Donald Trump berhasil membikin Toyota hingga bergidik dua kali. Pertama saat Trump memimpin Gedung Putih pada 2017 lalu, dan yang terbaru ketika kembali berkuasa di awal 2025 ini. Itu semua gara-gara kebijakan perdagangan proteksionis yang telah dirancang oleh presiden AS ke-47 tersebut.
The Asahi Shimbun melaporkan seiring dengan kembalinya Trump memimpin negara dengan pasar otomotif terbesar di dunia, maka kebijakannya untuk membela merek lokal kembali bangkit, seperti Ford, General Motors dan yang lainnya supaya kembali menggema. Suka tidak suka bakal berpotensi mengguncang industri otomotif Jepang di Amerika Utara.
Sebagai informasi dinamika pasar otomotif dunia terbesar terjadi di Amerika Utara. Selain meliputi Amerika Serikat, terdapat dua negara yang menjadi basis pabrik perakitan mobil-mobil asal Jepang, seperti Meksiko dan Kanada. Tak mau negaranya menjadi pasar ekspor terbesar dari kedua negara tersebut, hingga berimbas pada produsen otomotif lokal, Trump pun memberlakukan kebijakan perdagangan proteksionis.
Ini terekam ketika di hari pertama menjabat, 20 Januari 2025 lalu, Trump kembali menegaskan rencana untuk memberlakukan tarif 25 persen pada mobil yang diimpor dari Kanada dan Meksiko. Alhasil kebijakan ini menjadi tantangan berat bagi produsen otomotif Jepang yang telah melakukan investasi besar di fasilitas manufaktur di kedua negara tersebut.
Asal tahu saja, berikut data pabrikan otomotif Jepang yang telah investasi besar-besara di Meksiko dan Kanada:
– Toyota Motor Corp dan Nissan Motor Co, masing-masing memiliki dua pabrik di Meksiko.
– Honda Motor Co dan Mazda Motor Corp, masing-masing mengoperasikan satu pabrik di sana.
– Di Kanada, Toyota dan Honda masing-masing juga memiliki satu pabrik.
Berkat fasilitas perakitan tersebut, produsen otomotif Jepang memiliki keuntungan lebih dekat dengan pasar otomotif terbesar kedua di dunia, yakni Amerika Serikat. Meksiko menarik karena biaya tenaga kerja yang lebih rendah. Sementara itu, Kanada memiliki jaringan pemasok yang sudah mapan. Namun seiring dengan kebijakan proteksionis dari Trump, bakal muncul biaya tambahan potensial yang dapat mengganggu rantai pasokan lokal hingga besar kemungkinan menyebabkan efek domino di seluruh industri otomotif.
Kenangan Awal Donald Trump Berkuasa
Di 2017 ketika Trump memimpin kali pertama di negara adikuasa tersebut, Toyota telah menghadapi tekanan besar setelah mengumumkan rencana pembangunan pabrik baru di Meksiko. Waktu itu melalui media sosialnya, Trump mencuitkan kalimat yang berbunyi,”TIDAK BOLEH (silahkan pilih)! Bangun pabrik di AS atau bayar pajak besar di perbatasan.”
Ancaman tersebut akhirnya mampu memaksa Toyota berkomitmen menggelontorkan dana tambahan $10 miliar (sekitar 1,15 triliun yen saat itu) di sektor manufaktur AS selama lima tahun berikutnya. Mirisnya di saat pelantikan acara inaugurasi kedua Trump yang baru saja berlangsung beberapa hari lalu, Toyota rela mendonasikan $1 juta. Ini adalah jumlah yang sama dengan donasi dari General Motors Co dan Ford Motor Co. Dan jurnalis The Asahi Shimbun yakin ini adalah hal pertama Toyota memberikan donasi untuk pelantikan presiden AS!
Toyota Sangat Tergantung Pasar AS
Mengapa Toyota bagai sapi perah dihadapan Donald Trump ketika berkuasa sangat dapat dimaklumi. Memiliki insting bisnis yang luar biasa, Trump memang ingin mengembalikan kejayaan Amerika Serikat di berbagai bidang, dan otomotif adalah salah satu tujuannya. Oh ya mengapa Toyota bisa menurut apa maunya Trump, itu karena setengah dari kendaraan Toyota yang dijual di Amerika Serikat diproduksi di luar negeri, dengan lebih dari 20 persen berasal dari Meksiko dan Kanada. Dan itupun belum merek mewah di bawah naungan Toyota, yakni Lexus.
Bahkan seorang eksekutif Toyota menyatakan, “Siapa pun yang menjabat, kami akan tetap fokus pada apa yang perlu dilakukan.”
Jadi meski perusahaan tidak berniat langsung merevisi rencana investasinya, Toyota sedang mengeksplorasi opsi untuk merespons kemungkinan kenaikan tarif. Ini mengingat bilamana kebijakan proteksionis memang benar-benar diberlakukan. Bukan hanya produsen otomotif Jepang yang akan terdampak, tetapi juga seluruh ekosistem industri otomotif di Amerika Utara. Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru bagi perusahaan yang telah berusaha mengadaptasi strategi mereka di tengah perubahan kebijakan perdagangan global.
Jadi bagaimana?
Ternyata auman ala macan Donald Trump sanggup membikin bergidik raksasa otomotif dunia. (boi)