Otoplasa.co – Dunia bisnis otomotif memang sangat terpukul semenjak kemunculan pandemi covid-19. Duo raksasa otomotif Korea Selatan yang berafiliasi, Hyundai Motor Co dan Kia Motors Corp mengakui raihan penjualan 2020 jauh dari target yang telah ditetapkan dan terjadi penurunan sebesar 13 persen.
Raihan penjualan secara global yang mereka peroleh selama 2020 adalah 6,35 juta unit kendaraan. Ini adalah jumlah terendah sejak 2010 yang waktu itu mencapai penjualan sebanyak 5,74 juta unit. Sedangkan target penjualan gabungan yang ditetapkan Januari 2020 lalu adalah sebesar 7,54 juta unit. Artinya baik Hyundai maupun Kia ada kehilangan potensi pendapatan sebanyak 1,19 juta unit kendaraan yang gagal terjual.
Harus diakui penjualan di seluruh dunia terdampak sangat hebat akibat pandemi. Tak hanya Hyundai dan Kia, pabrikan otomotif yang lain juga mengalami hal serupa.
Sebagai catatan, wabah pandemi 2020 bagi Hyundai dan Kia merupakan rebound dari level terendah 10 tahun dan mereka gagal mencapai target tahunan selama enam tahun berturut-turut. Kendati target terpukul tahun lalu, namun duo gingseng optimis di 2021 akan mengalami kenaikkan sebanyak 11,5 persen atau bisa menjual 7,08 juta unit kendaraan di tahun ini.
Ini berkat strategi ke depan Hyundai dan Kia yang menempatkan mobil listrik sebagai produksi utama. Dampaknya saham Hyundai Motor mengalami kenaikkan 9,9 persen menjadi 211.000 Won, tertinggi sejak September 2014. Para investor yakin pasar mobil listrik akan meningkat hingga menyebabkan indeks saham acuan KOSPI juga naik 2,5 persen karena suasana bullish di kalangan investor Seoul sendiri.
Kabar lainnya Hyundai pun serius menggarap pasar otomotif Indonesia dengan membangun pabrik dengan menginvestasikan sebanyak Rp 21 triliun. Dimana hasil produksi pabrik ini akan menyuplai kebutuhan pasar ASEAN terutama untuk kehadiran mobil-mobil listrik. (anto/04-01-2021)
