Otoplasa.co, Amerika Serikat – Wahai para buruh dan pekerja kantoran, berterima-kasihlah pada Ford Motor Company (FMC). Berkat pabrikan otomotif asal Amerika Serikat tersebut, jam kerja yang sebelumnya berdurasi 16 jam terpangkas menjadi separuhnya 8 jam. Itulah terobosan petinggi Ford yang menjadi landasan industri modern hingga saat ini.
Ya, Henry Ford yang menakhodai Ford meletakkan dasar perubahan revolusioner dengan mengurangi jam kerja harian yang sangat tidak manusiawi sejak 1914. Bayangkan para buruh ataupun pekerja ketika itu harus bekerja selama 12-16 jam dan hanya menyisakan waktu tak lebih dari 8 jam, untuk beristirahat ataupun sekedar bersama keluarga.
Henry Ford yang peka dengan intuisi bisnisnya menyadari jika waktu kerja itu tak diubah, kreatifitas dan terobosan yang dilakukan anak buahnya tak akan berkembang. Mereka akan selalu dikondisikan seperti robot dengan tingkat kejenuhan dan tekanan pekerjaan yang tinggi. Menyadari hal tersebut, Henry melakukan gebrakan dengan memangkas jam kerja cukup 8 jam. Dan lebih manusiawinya lagi, pria pelopor industri otomotif dunia itu juga menaikkan gaji karyawannya dua kali lipat.
Sebagai informasi sebelum 1914, banyak perusahaan di sektor industri menerapkan jam kerja panjang antara 12-16 jam sehari, dalam enam hari seminggu. Kondisi kerja seperti ini menyebabkan kelelahan, rendahnya produktivitas, dan tingginya tingkat pergantian tenaga kerja. Tak jarang di tengah waktu jam kerja berjalan, banyak pekerja yang kelelahan dan tak bisa melanjutkan tugasnya. Manajemen pun kerepotan karena harus mencari tenaga kerja pengganti yang selalu terjadi setiap hari.
Memahami dunia kerja yang demikian kejam, Henry Ford melakukan terobosan di pabriknya sendiri dengan memotong jam kerja harian serta menaikkan gaji harian para pekerja menjadi $5 perhari. Ingat di masa itu ini adalah peningkatan gaji yang besar. Berkat kepedulian Henry Ford, sontak para pekerjanya lebih puas dan memiliki lebih banyak waktu luang. Dan hasil akhirnya bisa ditebak mereka bekerja lebih produktif.
Yang menarik seiring dengan kepuasan bekerja di pabrik perakitan Ford, yang seiring dengan kenaikkan gaji dan jam kerja yang cukup 8 jam, para pekerja pun semakin loyal terhadap perusahaan. Henry Ford mampu memunculkan tingkat solidaritas dan kesetian yang tinggi pada karyawannya. Tak mengherankan pekerjanya pun lebih memilih untuk membeli produk mereka sendiri seperti Ford Model T yang menjadi mobil paling populer di Paman Sam dan dunia pada waktu itu.
Imbas selanjutnya langkah Ford ini banyak ditiru para pelaku bisnis modern dan sangat mempengaruhi dunia industri. Ford berhasil meletakkan dasar-dasar jam kerja industri yang diberlakukan pada dunia industri hingga sekarang. Terbukti berkat pemotongan kerja menjadi 8 jam, banyak manfaat yang diperoleh, diantaranya:
1. Peningkatan Produktivitas:
– Jam kerja yang lebih pendek mengurangi kelelahan dan meningkatkan efisiensi kerja.
– Di Ford, output perpekerja meningkat signifikan setelah penerapan aturan 8 jam kerja.
2. Revolusi dalam Standar Kerja:
– Langkah Ford mendorong industri lain untuk mengadopsi kebijakan serupa karena terbukti meningkatkan produktivitas dan mengurangi tingkat pergantian tenaga kerja.
– Pada akhirnya, aturan 8 jam kerja menjadi dasar Hukum Ketenagakerjaan di berbagai negara, termasuk Undang-Undang Ketenagakerjaan AS (Fair Labor Standards Act) tahun 1938.
3. Perubahan dalam Kehidupan Sosial:
– Waktu luang tambahan memberikan pekerja lebih banyak kesempatan untuk menikmati hiburan, pendidikan, dan kehidupan keluarga.
– Ini juga mempercepat pertumbuhan sektor konsumerisme karena pekerja memiliki lebih banyak waktu dan uang untuk mengonsumsi barang dan jasa.
4. Dampak Ekonomi:
– Dengan lebih banyak waktu luang, para pekerja menjadi konsumen aktif, mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
– Langkah ini juga membantu mengurangi ketimpangan sosial dengan menaikkan upah pekerja.
Jadi sepakat dong, otomotif memiliki kiprah besar untuk perkembangan dunia industri modern hingga sekarang. (boi)