Otoplasa.co, Jepang – Merger Nissan bersama Honda mendapatkan reaksi positif dari bos Toyota, Akio Toyoda. Menurutnya kolaborasi antara dua pabrikan Jepang itu tidak hanya menjadikan industri otomotif semakin menarik di negaranya sendiri, melainkan pasar mancanegara juga ikut terdampak. Toyoda juga menegaskan Toyota tak iri dengan merger tersebut, karena memahami ada alasan utama mengapa Nissan lebih memilih Honda.
Demikian ketika Akio Toyoda berbincang dengan InsideEV melalui penerjemah. Cucu dari pendiri Toyota ini menyampaikan wawasannya seputar bergabungnya Nissan dan Honda yang akan menjadi produsen otomotif terbesar ketiga, menggeser Hyundai dan Kia. Baginya tak ada rasa iri mengapa Nissan tak menawarkan hal yang sama kepada Toyota. Menurutnya ada batasan aturan di Jepang menghindari monopoli.
“Nissan tidak pernah mendekati Toyota untuk membahas merger,” tegas Toyoda.
Kendati terkesan diabaikan, Toyoda yakin Nissan sempat mempertimbangkannya. Hanya saja karena ada aturan anti monopoli di Jepang, maka merger bersama Honda adalah pilihan terbaik dan paling masuk akal. “Namun, meskipun mereka mempertimbangkannya, hal itu pasti akan melanggar undang-undang anti-monopoli. Jadi mungkin mereka memikirkannya dan memutuskan untuk tidak melakukannya karena alasan tersebut.”
Yang patut dicatat meskipun tak tertulis mengapa merger antara Nissan dan Toyota dapat melanggar undang-undang anti-monopoli, sementara kemitraan dengan Honda tidak, namun pangsa pasar di Jepang dan dunia telah memberikan gambaran nyata. Bahwa Toyota adalah raksasa otomotif penguasa pasar global. Kondisi inilah yang sangat signifikan berpeluang menjadi faktor penyebab, mengapa Nissan harus menghindari merger dengan Toyota.
Dengan terjadinya merger Nissan-Honda, Toyoda tegaskan Toyota tak tersinggung dan yakin hal ini akan membawa manfaat bagi industri otomotif. Seperti yang pernah dikabarkan, pelaksanaan merger antara Nissan dan Honda akan terealisasi pada 2026. Informasi lain juga menyebutkan merger antara keduanya juga akan menarik Mitsubishi. Jadi sangat masuk akal grup baru ini akan menjadi penguasa pasar terbesar ketiga, usai Toyota dan Volkswagen.
Walaupun tidak terlibat pada merger strategis ini, Toyota sesungguhnya telah memiliki kemitraan tersendiri. Yang didesain secara unik dalam skala kecil, semisal bekerja sama dengan Subaru dalam pengembangan kendaraan seperti GR86/BRZ dan bZ4X/Solterra EVs. Termasuk memasok powertrain hybrid untuk Mazda, serta mengembangkan Supra bersama dengan BMW Z4.
Tentang perjalanan ke depan, Toyoda memaparkan sebagai peluang untuk persaingan yang lebih sehat. “Bagi saya, ini sangat menarik, karena saya menantikan bagaimana mereka akan bekerja sama dan mengembangkan produk yang lebih kompetitif,” terangnya.
“Jika kendaraan yang menarik dan kompetitif muncul dari merger ini, itu adalah hal yang positif untuk persaingan, tidak hanya di Jepang tetapi juga secara global,” imbuhnya.
Yah seperti pepatah yang kerap kita dengar sehari-hari, rejeki telah diatur oleh Yang di Atas, dan tak akan tertukar. Selama kita terus berjuang mewujudkannya. Setuju sob? (boi)