Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Bos Ducati Sebut Toprak Bisa Ke MotoGP

Segala Sesuatu Memungkinkan

Toprak Ducati MotoGP

Otoplasa.co, Italia – Dominasi Toprak Razgatlioglu di ajang balapan WSBK bakal berakhir, jika dia pindah ke MotoGP. Pembalap Turki itu berkali-kali menyebutkan sangat tertarik pindah naik kelas ke balapan roda dua yang lebih bergensi. Serunya, kemungkinan pindah itu sangat memungkinkan menurut Davide Tardozzi, manajer tim Ducati.

Baginya di dunia ini segala sesuatu bisa terjadi. Dari awalnya kiprah seorang pembalap di Superbike ke MotoGP atau sebaliknya sangat memungkinkan. Dan semua itu sudah banyak contoh yang terjadi.

“Toprak di MotoGP? Siapa yang tahu? Segala sesuatu bisa terjadi. Anda harus bertanya kepada manajernya,” ujar Davide Tardozzi.

Dari pernyataan ini, terlihat bahwa meski peluang tetap terbuka, banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum Razgatlioglu benar-benar bergabung ke MotoGP. Di satu sisi, keahliannya dalam mengendalikan motor dengan gaya balap agresif bisa menjadi nilai tambah. Namun, di sisi lain, tantangan beradaptasi dengan motor prototipe MotoGP serta persaingan yang lebih ketat bisa menjadi hambatan besar.

Tak ayal menjelang musim balap 2025, keinginan dan tekad Toprak Razgatlioglu selalu menjadi perhatian insan pers. Mengingat dia saat ini adalah salah satu pembalap terbaik di Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK). Bersama tim ROKiT BMW, Toprak tampil dominan dengan penampilan impresif yang semakin mengukuhkan namanya di dunia balap motor. Prestasi gemilang ini pun memicu spekulasi mengenai kemungkinan kepindahannya ke ajang MotoGP.

Toprak Ducati MotoGP
Toprak Razgatlioglu pernah menjajal motor Yamaha M1 di MotoGP

Prestasi dan Ambisi Menuju MotoGP
Razgatlioglu memang telah lama menyatakan keinginannya untuk berlaga di MotoGP. Namun, ia menyadari bahwa peluang emas untuk beralih ke kejuaraan tersebut semakin menipis seiring bertambahnya usia. Tahun 2026 diperkirakan menjadi kesempatan terakhirnya untuk melangkah ke MotoGP, mengingat siklus kontrak di kelas tersebut biasanya berdurasi dua tahun. Jika ia baru bergabung pada 2028, usianya yang hampir menginjak 32 tahun bisa menjadi tantangan tersendiri dalam beradaptasi dengan kompetisi yang lebih ketat.

Meski demikian, Razgatlioglu tidak ingin sekadar pindah ke MotoGP tanpa perencanaan matang. Ia menegaskan bahwa dirinya hanya akan bergabung dengan tim pabrikan, bukan sekadar tim satelit. Ini sejalan dengan statusnya di WSBK saat ini, di mana ia memiliki dukungan penuh dari BMW sebagai pembalap utama.

Jika tim pabrikan besar seperti Yamaha, Ducati, atau bahkan BMW—jika memutuskan untuk masuk ke MotoGP—menawarkan kursi untuknya, maka peluang Razgatlioglu bisa semakin nyata. Namun, jika ia hanya mendapatkan tawaran dari tim satelit, besar kemungkinan ia akan tetap bertahan di WSBK dan melanjutkan dominasinya di sana.

Jadi untuk prestasi dan bakatnya Toprak Razgatlioglu telah berhasil membuktikan diri. Kendati hasrat untuk berlaga di MotoGP tetap ada, ia tidak ingin pindah hanya untuk sekadar mengisi grid. Dengan usia yang semakin bertambah, tahun 2026 bisa menjadi kesempatan terakhirnya untuk beralih ke MotoGP. Namun, tanpa jaminan kursi di tim pabrikan, kemungkinan besar Razgatlioglu akan tetap setia di WSBK dan terus menorehkan sejarah di kejuaraan tersebut. (ton)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *