Otoplasa.co – BMW X7 Tom Cruise terpaksa hilang ketika pengambilan gambar film Mission: Impossible 7 di Birmingham, Inggris. Ditenggarai hilangnya SUV premium itu akibat Relay Attack.
Menurut Guardian, mobil yang juga telah diluncurkan di Indonesia itu, hilang di area Church Street. Yang merupakan tempat parkir di luar Grand Hotel, lokasi pemeran Ethan Hunt tersebut menginap.
Untunglah sebagai mobil canggih, keberadaan BMW X7 Tom Cruise dapat terdeteksi dan ditemukan oleh kepolisian Inggris di Smethwick. Atau sekitar 5 km dari lokasi awal kehilangan mobil. Hanya saja barang-barang pribadi yang sangat berharga yang bernilai ratusan juta Rupiah ikut raib.
“Kami menerima laporan tentang BMW X7 yang dicuri dari Church Street, Birmingham pada Selasa (24/08) dini hari,” kata juru bicara kepolisian West Midlands.
“Mobil ditemukan beberapa saat di Smethwick usai pemeriksaan CCTV. Kini penyelidikan sedang berlangsung.”
Sementara itu Sun menyebutkan pencuri memanfaatkan peralatan canggih. Caranya dengan memindai dan mengkloning sinyal dari kunci kontak BMW X7 yang telah menerapkan sistem keyless. Padahal mobil yang terbobol ini merupakan kendaraan flagship flagship BMW. Selain kaya fitur canggih, kuncinya telah menerapkan BMW Display Key.
Berkat kunci yang cerdas ini, mesin dapat dinyalakan dari luar mobil atau remote start. Hanya saja fitur start jarak jauh ini ternyata ditenggarai pihak kepolisian Inggris membuka kelemahan dari mobil itu sendiri. Gelombang sinyalnya bisa dikloning hingga kuncinya sendiri BMW Display Key seakan berada di dalam jangkauan dari mobil.
Michael Tanji, Chief Operating Officer (COO) Senrio Inc, firma memaparkan kejahatan cyber telah merambah produk otomotif. Metodenya memanfaatkan ‘Relay Attack’, yakni berupa teknologi Smart Keyless Entry yang ditunjang peralatan lainnya.
Awalnya pelaku kriminal akan melakukan scanning di beberapa wilayah dengan alat special receiver. Sinyal gelombang yang tertangkap, kemudian ditiru ulang dan pelaku datang lagi dengan membawa sistem gelombang atau sinyal yang telah mereka tiru. Karena menyangkut peralatan modern, canggih dan tak ada di pasaran, maka jumlah pelakunya tak terlalu banyak.
Uniknya kejahatan Relay Attack telah terdeteksi sejak 2016. Menurut Cybersecurity Analis dari GlobalSecurityIQ CEO Holly Hubert karena pelaku kejahatan mulai mengutak atik maraknya penggunakan kunci mobil yang dapat diaktifkan dari jarak jauh. Berkat otak pintar namun tak bertanggung-jawab inilah maka semakin beragamlah cara pencurian mobil-mobil canggih.
Rasanya kalau sudah memiliki mobil-mobil canggih sekalipun, tampaknya perlu menambah kunci pengaman konvensional di setir atau di pedal rem hingga gas. (anto)
