Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Awas Rossi Tenggarai Ada ‘Kutukan’ Yamaha

otoplasa.com – Jangan sekali-kali melepaskan hubungan dengan Yamaha, dijamin prestasi bakal tenggelam. Demikian analisa Valentino Rossi, yang sempat terpuruk usai berpisah dengan Garpu Tala dan memilih bergabung dengan Ducati. The Doctor yang membela tim dari negara asalnya pada 2011 lalu, justru terjerembab hingga dua tahun dan kesulitan menggapai podium kemenangan.

Lorenzo gagal mewujudkan juara dunia saat bersama Ducati usai meninggalkan Yamaha

“Saya, Lorenzo dan juga Zarco memiliki masalah saat meninggalkan Yamaha,” kata Rossi.

Setelah enam kali pole position, enam podium dan nyaris mendekati kemenangan pertama MotoGP oleh Tim M1 satelit, Johann Zarco yang kini membela Tim pabrikan KTM hanya mencatatkan posisi terbaik ke-13. Pembalap Perancis ini seolah kesulitan menemukan ritme terbaiknya.

Rossi menuturkan saat masih bersama Honda dia mampu menyumbangkan tiga gelar juara dunia, yang kemudian berlanjut saat dirinya membela Yamaha. Hanya saja usai dari Ducati dan kembali ke Yamaha, menuju tambahan gelar juara dunia belum terwujud dan dirinya kerap sebagai runner-up.

“Dalam beberapa tahun yang lalu ada tiga pembalap bagus, yakni saya, Lorenzo dan juga Zarco. Namun saat berhenti dengan Yamaha, saya dan semua pembalap tadi memiliki masalah. Saya dan Jorge dengan Ducati dan sekarang Zarco bersama KTM,” kata Rossi.

Pemilik nomor start 46 ini memaparkan Yamaha mungkin ada beberapa kelemahan, namun motornya sangat mudah dikendalikan oleh banyak pembalap. “Bagi saya Yamaha mungkin ada titik kelemahan, namun cukup bersahabat bagi para pembalap. Dan dalam hal ini Zarco telah terbiasa memakai Yamaha sejak di MotoGP, dan di mana anda beralih ke motor yang lain akan menemui kesulitan,” wanti Rossi.

“Ini benar dan juga tergantung dengan motor yang kamu gunakan. Tapi coba lihat KTM sangat berbeda dengan motor kami. Mungkin memiliki banyak kelebihan, tapi di beberapa area memiliki banyak masalah.”

“Bisa jadi dia tak memiliki feeling yang terbaik dengan motornya, sebab Zarco hanya terlihat cepat saat mengendarainya. Mungkin dia butuh waktu dan itulah mengapa dua motor sangat berbeda cara pendekatannya,” tutur Rossi.

Disinggung tentang Andrea Dovizioso yang 2012 lalu masih membela Tech3 Yamaha dengan enam podium bersama M1, namun kini menjadi salah satu kandidat juara dunia bersama Ducati, Rossi pun punya alasan. Menurutnya Dovi tetap butuh adaptasi selama setahun bersama Ducati dengan tahun pertamanya tanpa podium juara.

Kutukan Yamaha ada di F1 juga
Bila di MotoGP ada kutukan ala Yamaha, dimana pembalap yang pernah meninggalkan tim tersebut kesulitan menjadi juara dunia, hal yang sama juga sempat ada di pentas Formula 1. Salah satu yang paling kentara adalah kutukan di Tim Williams.

Sejak 1980 mengukir juara dunia F1 bersama pembalap Australia Alan Jones hingga kali terakhir menjadi juara dunia F1 dengan Jacques Villeneuve pada 1997, di era itu siapa pula pembalap yang pernah membela dan meninggalkan Williams, dapat dipastikan karir balapnya sontak meredup.

Namun ada pengecualian ketika Jenson Button (2000) dan Nico Rosberg (2006-2008) memperkuat Williams. Dimana kedua pembalap ini sukses memutus tali kutukan Williams dengan menjadi juara dunia. Jenson Button juara dunia bersama Tim Brawn pada 2009 dan Nico Rosberg dengan Mercedes di 2016.

Nah kini menanti apakah Lorenzo ataupun Zarco bisa memutus kutukan Yamaha di MotoGP. (anto)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *