Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Alotnya Kerjasama Nissan dan Honda

Berpeluang Masuknya Foxconn

Honda Nissan Alot

Otoplasa.co, Jepang – Alotnya kerjasama Nissan dan Honda hingga ada kepastian merger tak terjadi, ternyata ada perkembangan baru keduanya akan kembali duduk bersama. Laporan terbaru menyebutkan bahwa Nissan tengah mempertimbangkan untuk menerima investasi dari Honda. Hal ini membuka kembali peluang kolaborasi dengan Honda, Mitsubishi, dan masuknya perusahaan lain, yakni Hon Hai Precision Industry (Foxconn).

Adapun faktor-faktor penyebab kerjasama yang alot seperti yang dilaporkan Carscoops adalah Nissan masih berupaya menjalin kerja sama dengan Honda, meskipun negosiasi sebelumnya kandas pada Februari lalu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kerja sama ini sulit terwujud, antara lain:
1. Krisis Keuangan Nissan
Nissan saat ini berada dalam kondisi keuangan yang cukup rentan. Prediksi terbaru menunjukkan bahwa Nissan akan mengalami kerugian bersih sebesar 536 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,75 triliun untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025. Padahal, sebelumnya Nissan memperkirakan akan meraih keuntungan sebesar 2,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 40,8 triliun. Situasi ini mendorong Nissan untuk mencari mitra strategis guna menopang keberlanjutan bisnisnya.

2. Tantangan Kepemimpinan
CEO Nissan, Makoto Uchida, menjadi sosok yang mendapat sorotan di tengah situasi ini. Jika Nissan benar-benar menerima investasi dari Honda, posisi Uchida sebagai CEO bisa terancam. Menurut laporan dari Nikkei Business, keputusan terkait kepemimpinan Nissan dibahas pada pertemuan komite nominasi pada Maret 2025. Jika Uchida digantikan, kemungkinan besar posisi CEO sementara akan dipegang oleh Chief Financial Officer (CFO) Nissan, Jeremie Papin, yang juga disebut-sebut akan memimpin negosiasi baru dengan Honda.

3. Keinginan Nissan untuk Tetap Independen
Salah satu penyebab utama gagalnya merger adalah keengganan Nissan untuk menjadi anak perusahaan Honda. Dalam konferensi pers bulan lalu, Uchida menegaskan bahwa usulan Honda untuk menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan merupakan alasan utama dihentikannya negosiasi. Nissan merasa bahwa skema tersebut akan merusak otonomi mereka dalam pengambilan keputusan strategis dan perkembangan bisnis di masa depan.

4. Lambatnya Pemulihan Nissan
Honda dikabarkan mulai frustrasi dengan lambatnya progres pemulihan Nissan. Faktor ini menjadi batu sandungan utama dalam proses integrasi kedua perusahaan. Padahal, rencana merger awalnya bertujuan untuk berbagi beban dalam pengembangan kendaraan listrik dan perangkat lunak, guna meningkatkan daya saing dengan Tesla dan BYD.

5. Campur Tangan Pemerintah Jepang
Pemerintah Jepang disebut-sebut turut mendorong kerja sama antara Nissan dan Honda untuk memastikan Nissan tetap berada di tangan perusahaan domestik. Hal ini berkaitan dengan minat Foxconn yang sebelumnya dikabarkan ingin mengakuisisi Nissan, yang menimbulkan kekhawatiran terkait kendali asing atas perusahaan otomotif besar Jepang.

Masa Depan Nissan: Masih Mencari Mitra Strategis
Setelah gagalnya rencana merger dengan Honda, Nissan kini mencari alternatif lain. Uchida sendiri mengakui bahwa Nissan sulit bersaing sendiri di industri otomotif yang semakin kompetitif. Namun, pertanyaannya tetap: apakah Nissan akan tetap bertahan sebagai entitas independen atau pada akhirnya harus menerima kenyataan untuk bermitra dengan perusahaan lain?

Kita tunggu saja. (ton)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *