Otoplasa.co, Spanyol – Pembalap Gresini Racing, Alex Marquez, menyadari sang kakak, Marc Marquez sangat tampil sempurna dan kompetitif di beberapa seri awal MotoGP 2025. Namun dia yakin dari 22 seri, tak selamanya The Baby Alien menang terus. Mengingat dia juga sama-sama memiliki peluang untuk saling berburu gelar juara dunia.
Demikian tantangan besar yang harus Alex hadapi untuk menyaingi Marc Marquez, dalam perebutan gelar MotoGP musim 2025. Meski mengakui kehebatan Marc yang sejauh ini tampil dominan, Alex yakin ada momen di mana sang juara dunia delapan kali itu akan kesulitan.

“Untuk mengalahkan kakak saya, Anda harus tampil sempurna di setiap sesi. Dia saat ini menjadi tolok ukur bagi seluruh pembalap Ducati. Kami harus berusaha menyamai levelnya dengan memperbaiki detail-detail kecil,” ujar Alex saat jumpa pers menjelang MotoGP Jerez.
Musim ini, Alex sempat tampil konsisten dengan raihan tujuh podium kedua berturut-turut. Namun, rentetan hasil apik itu terhenti di Grand Prix Qatar, di mana ia hanya finis di posisi keenam setelah terlibat insiden dengan Marc dan Fabio Di Giannantonio di awal balapan. Akibat insiden itu, Alex diganjar penalti long lap yang membuatnya kehilangan banyak waktu.
Kini, jelang balapan kandang di Sirkuit Jerez, pembalap bernomor #73 itu berharap bisa kembali ke papan atas klasemen. Trek ini memiliki makna khusus bagi Alex karena menjadi tempat kemenangannya yang pertama di kelas Moto2 pada 2017. Tepat sehari setelah merayakan ulang tahun ke-29, ia berharap bisa meraih podium MotoGP pertamanya di Jerez.
“Ya, itu akan sangat indah. Tapi kami harus tetap dengan mentalitas yang sama seperti di empat balapan pertama musim ini, dengan berusaha semaksimal mungkin. Jerez adalah trek yang sangat berbeda, jadi kami harus fokus dan bekerja 100 persen,” jelasnya.
Saat ditanya soal kemungkinan menyalip Marc di klasemen, Alex mengaku realistis. “Dalam balap motor tidak ada rahasia. Anda harus bekerja lebih keras dan lebih cepat dari lawan. Marc sedang dalam kondisi dan suasana hati yang sangat baik. Tapi saya yakin akan ada satu atau dua trek di mana dia tidak sekuat biasanya, karena tak mungkin selalu jadi yang terbaik dalam 22 balapan. Di situlah peluang kami,” tambahnya.
Ketika ditanya apakah ia siap menghadapi tekanan jika persaingan gelar musim ini benar-benar hanya antara dua bersaudara Marquez, Alex menjawab sambil tersenyum, “Kami masih punya banyak balapan ke depan. Tapi saya berharap bisa punya ‘masalah’ itu. Kita lihat saja nanti di balapan-balapan terakhir.”
Terkait insiden penalti tekanan ban yang menimpa Maverick Viñales di Qatar, Alex menanggapi singkat namun tegas, “Saya mengerti ini bisa mengecewakan, tapi aturannya berlaku untuk semua,” pungkasnya. (ton)