Otoplasa.co, Spanyol – Seringnya Valentino Rossi mengeluarkan berbagai kritikan provokasi terhadap dirinya, Marc Marquez mengakui enggan melawan sang juara dunia sembilan kali. Baginya dia tak mau memperpanjang konflik yang pernah terjadi, baik di masa lalu maupun di masa depan.
Rasa tidak suka pemilik nomor 46 terhadap dirinya yang menganggap sebagai tersangka utama kegagalan gelar juara dunia ke-10 pada 2015 dan melanjutkan rasa tidak senangnya sebagai pembalap pilihan pabrikan Ducati pada 2025-2026 nanti, semakin memperkuat tekad The Baby Alien untuk tak memberikan respon atas ulah The Doctor.
“Saya tidak tertarik perang apa pun dengannya. Kalau dia ingin mencari masalah, dia tidak akan menemukannya karena saya tidak ingin melawan,” tegas Marquez ketika wawancara eksklusif bersama Josep Pedrerol di program El Chiringuito yang dilansir Motosan, saat ditanya beragam serangan dari Valentino Rossi.
Bagi Semut dari Cerverra, yang lebih penting sekarang adalah mempersiapkan adaptasinya menunggangi GP25 lebih baik lagi. Demi mencapai target utamanya sebagai juara dunia 2025. Di satu sisi dia mengerti Rossi tidak turun balapan lagi di MotoGP, sementara dirinya masih harus berjuang memenuhi harapan dan target pribadinya.
Dan ulah Rossi itu hal biasa, mengingat Marquez mengakui banyak pembalap yang tidak menyukai dirinya. “Di luar lintasan, ya, saya disukai. Tapi di lintasan, tidak. Di lintasan, kita harus egois karena bersaing untuk hal yang sama. Mulai dari gelar, podium, dan untuk kepentingan tim. Jadi tidak mungkin bersahabat dengan seseorang yang ingin mengalahkan motormu,” kata Marquez sambil tertawa.
Jadi bagi pembaca yang selama ini bertanya-tanya seperti apa jika Marquez berada satu tim dengan Francesco Bagnaia di paddock tim pabrikan Ducati, tentu sudah paham jawabannya. Dapat dipastikan sang juara dunia delapan kali itu, bakal tampil habis-habisan untuk menundukkan pemilik gelar juara dunia 2022 dan 2023.
Hal menarik lainnya dari Marquez adalah sikap pantang menyerah. Meski terkesan sebagai pembalap kedua di Ducati, justru Marquez lebih termotivasi siapa yang terbaik diantara mereka. Prinsip harus egois di lintasan bakal terjadi dan bukan hal yang aneh, lawan terbesar seorang pembalap adalah rekan setimnya sendiri! Dan itu adalah Pecco.
Sementara itu saat ditanya kapan akan pensiun dan apa yang akan dilakukannya, Marquez menyatakan dia tak bisa melupakan jasa Gresini Ducati Racing. Baginya tim yang juga diperkuat adik kandungnya, Alex Marquez itu telah membangkitkan semangatnya untuk kembali tampil kompetitif.
“Sejujurnya pernah tebersit untuk pensiun. Namun saya tidak berani melakukannya karena belum pernah mencoba ke tim yang lain. Akhirnya saya lebih berani untuk pindah ke tim yang lain. Dan apapun hasilnya saya sudah membuktikan berani mencobanya.”
“Dan kalaupun sudah pensiun, mungkin saya bisa katakan tak ingin melakukan apa-apa. Namun bisa saja besok saya berkata ingin memiliki tim atau sirkuit,” pungkas Marquez yang dapat saja pikirannya bisa berubah sesuai situasi dan kondisi yang mampu mengubah rencananya. (boi)